Jumat, 12 Januari 2024

MINAT MEMBACA (menemukan kebenaran dan iman sejati melalui minat membaca)

 



MINAT MEMBACA

(menemukan kebenaran dan iman sejati melalui minat membaca)

Apakah anda gemar membaca? Seberapa besar minat anda dalam membaca? Seberapa besar anda menganggap bahwa membaca itu penting? Apa bacaan yang anda sukai? Seberapa banyak waktu yang anda habiskan untuk membaca?

Saya ingat, sejak kecil saya sudah suka membaca. Dimulai dari membaca majalah Bobo, membaca komik – dari komik sekuler maupun komik Alkitab. Saat beranjak dewasa, jenis bacaan saya mulai meningkat menjadi novel misteri, buku-buku teologi praktis, biografi, sejarah, musik bahkan sampai buku konstruksi Teknik Sipil. Bukan hanya buku, saya juga membaca artikel di internet, berita online dsb. Apa manfaat yang saya dapatkan dari itu semua? Saya menjadi terhibur. Manfaat lainnya adalah saya jadi mengetahui bahwa sebuah kasus pembunuhan bisa terpecahkan hanya dari bukti-bukti kecil seperti abu rokok, debu di lutut pelaku dsb; saya mengetahui bahwa ada 5 poin (T.U.L.I.P.) yang diajukan oleh John Calvin dalam aliran Calvinis; saya mengetahui bahwa Adolf Hitler adalah seorang yang pernah gagal menjadi seniman lalu menjelma menjadi penakluk hampir separuh Benua Eropa; saya mengetahui bahwa Jenderal Soedirman wafat akibat sakit TBC; saya mengetahui bahwa Freddie Mercury adalah seorang musisi beragama Zoroaster, mirip dengan orang Majus zaman Tuhan Yesus; saya mengetahui bahwa untuk membangun jalan raya, dibutuhkan begitu banyak tahapan dan parameter; saya mengetahui bahwa hari ini Dolar menguat dan Rupiah melemah, Ratu Elizabeth II wafat dst. Itulah manfaat membaca bagi saya.

Beberapa kali saya menemukan orang yang memiliki wawasan luas tentang apapun, dan saat saya bertanya : darimana anda mengetahui hal itu? Selalu saja dia menjawab “saya membaca di buku ini; saya membaca di artikel itu…”. Ini membuat saya berpikir bahwa membaca membuat kita tahu banyak hal.

Dalam Alkitab sendiri dikisahkan, saat Yesus mengajar para murid dan orang banyak, Dia mengarahkan mereka untuk menjadikan bacaan sebagai referensi atas apa yang Dia ajarkan – dalam hal ini Kitab Suci


Mat 19:4  Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?

Mat 21:42  Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

Jika Yesus sendiri mengarahkan para murid dan orang banyak untuk membaca sebagai referensi, tentu Yesus sendiri sudah membaca terlebih dahulu lalu mulai mengajar. Dengan demikian kita menjadi tahu bahwa sebagai manusia, Yesus adalah seorang yang gemar membaca, dan Dia juga mengarahkan orang lain untuk membaca karena Dia tahu pentingnya membaca, yaitu agar para murid dan orang banyak menjadi tahu segala sesuatu – khususnya dalam hal kebenaran Kitab Suci.

Jika kita malas membaca dan hanya menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berfaedah, maka kita tidak akan tahu banyak hal. Apa pentingnya mengetahui banyak hal? Dengan tahu banyak hal, kita dapat menyaring mana hoax mana kebenaran. Kita dapat membentengi diri kita dari hal-hal sesat, baik dalam hal jasmani maupun rohani, dan banyak lagi manfaat dari mengetahui  banyak hal.

Dari semua hal penting di atas, ada hal yang paling penting yang bisa kita dapatkan dari membaca yaitu: KITA DAPAT MENGETAHUI IMAN YANG BENAR. Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa Yesus adalah Tuhan? Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan selamat? Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kita selamat hanya karena anugerah Allah dan dalam iman kepada Kristus? Semuanya itu akan kita ketahui saat kita MEMBACA ALKITAB. Dalam hal ini, minat membaca akan mengantarkan kita kepada iman yang benar – tentu ini semua ada dalam pekerjaan Roh Kudus. Tanpa adanya keinginan membaca Alkitab, maka kita tidak akan mengetahui hal-hal mengenai keimanan Kristen yang menjadi sumber keselamatan kita. Kita tidak akan mengetahui kebenaran-kebenaran yang ada dalam Alkitab. Sungguhlah miris jika kita harus menjadi buta dan binasa karena malas membaca.

Dalam suatu kisah Perjanjian Baru, ada seseorang yang menjadi selamat dan percaya kepada Kristus diawali dari minatnya dalam membaca. Bacalah kisah ini dalam Kisah Para Rasul 8:26-40  (anda harus membaca untuk dapat mengetahui kisah ini. Jika anda malas membaca, maka anda tidak akan tahu kisah ini).

Kis.8:27  Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.

Kis.8:28  Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.

Dalam  perjalannya, sida-sida ini tidak menghabiskan waktu dengan bergosip bersama kusir kereta kudanya. Dia juga tidak menghabiskan waktu dengan melamun. Dia juga tidak menghabiskan waktu dengan tidur-tiduran di kereta (Jika mereka hidup zaman sekarang, maka sida-sida ini tidak menghabiskan waktu dengan scroll tiktok, bermain Instagram, atau menonton YouTube). Dia menghabiskan waktu dengan membaca. Dimulai dari membaca nubuatan tentang Kristus dalam Kitab Yesaya, lalu dalam tuntunan Roh Kudus Filipus menjelaskan mengenai isi kitab itu kepada Sida-sida dari Etiopia tersebut. Secara urut-urutan pikiran manusia, Sida-sida itu tidak akan penasaran dan bertanya tentang Kristus apabila ia tidak berminat membaca. Namun, karena membacalah maka ia menemukan Injil, menemukan kebenaran dan menjadi beriman.

Jika kita malas membaca, maka kita tidak akan tahu banyak hal. Apalagi dalam hal minat membaca Alkitab, jika kita tidak berminat membaca maka kita tidak akan mengetahui kebenaran dan iman yang benar. Begitu banyak orang menjadi murtad terhadap kekristenan akibat hanya membaca sedikit bagian Alkitab dan tidak berminat untuk membaca keseluruhan dari Alkitab, tidak mau merenungkan dalam tuntunan Roh Kudus (kita tahu bahwa dalam membaca Kitab Suci, Kitab Suci akan menafsirkan dirinya sendiri. Kita dapat mengerti bagian Kitab Suci yang 1 jika kita membaca keseluruhan Kitab Suci yang lain). Inilah hal fatal yang terjadi jika kita malas membaca.

Allah dapat mendatangkan segala kebaikan – dalam hal ini iman yang menyelamatkan lewat kita membaca firmanNya. Kita dapat menemukan kebenaran sejati dalam Firman dan dalam Kristus lewat membaca Alkitab. Jika kita malas dan tidak memiliki minat membaca, maka kita tidak akan pernah tahu kebenaran sejati dan iman yang benar dalam Kristus. Malas membaca akan membuat kita bodoh, dan Yesus sendiri mengecam orang yang malas membaca. Bdk, dalam Markus 2:23-26.

23  Dan, pada suatu hari Sabat, Yesus melewati ladang gandum, dan dalam perjalanan, murid-murid-Nya mulai memetik bulir-bulir gandum.

24  Lalu, orang-orang Farisi berkata kepada-Nya, "Lihat, mengapa mereka melakukan apa yang melanggar hukum hari Sabat?"

25  Lalu, Ia berkata kepada mereka, "Belum pernahkah kamu membaca apa yang dilakukan Daud ketika ia dan orang-orang yang bersamanya sedang kekurangan dan lapar?

26  Bagaimana ia masuk ke Rumah Allah pada masa Abyatar menjabat sebagai Imam Besar, dan makan roti persembahan, yang hanya boleh dimakan oleh para imam, dan juga memberikan roti itu kepada orang-orang yang bersamanya?"

Dalam kisah ini, Yesus mengecam orang-orang Farisi yang tidak membaca kitab suci, sehingga mereka menjadi bodoh dan mengkritik para murid tanpa dasar yang jelas. Dalam kecaman ini, seolah Yesus mau bilang : pergi dan membacalah, jangan menjadi malas membaca supaya kalian jangan bodoh dan mengkritik dengan kosong!

Kita sudah mengetahui bahwa membaca dapat membuat kita berwawasan luas bahkan membuat kita menemukan kebenaran yang sejati serta iman yang benar. Jika demikian, masihkah kita malas membaca – khususnya membaca Alkitab? Atau masihkah kita lebih memilih menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna?

Marilah kita tingkatkan minat baca kita.

Amin.