Kamis, 19 September 2024

KRISTEN SEJATI (Merenungi makna lagu Sekolah Minggu : Kristen Sejati)

 


Kristen sejati, manusia citra Allah
Beroleh hidup kekal, beriman dan berdoa
Kristen sejati, dipimpin firman Tuhan
Mutiara mahkota Allah
O Tuhanku, bentuklah, bentuklah aku
Menjadi seorang Kristen sejati
O Tuhanku, bentuklah, bentuklah aku
Di masa kecilku ini 

Pernahkah saudara menyanyikan lagu ini? Atau mungkin mendengar lagu ini? Lagu ini pertama kali saya dengar saat saya duduk di kelas 1 SD di tempat Sekolah Minggu. Jujur, dalam masa sekolah minggu, lagu ini menjadi favorit saya. Tiap kali ada guru Sekolah Minggu yang bertanya pada saya “Charles, menyanyi lagu apa?”, saya dengan lantang akan menjawab “Kristen Sejati!”. Begitu terus setiap minggu, sampai-sampai guru saya menyuruh saya untuk mengganti lagu.

Saat masih kecil, saya sukai lagu ini hanya karena nadanya yang indah bagi saya. Namun sekarang, dalam menjalani perenungan mengenai Tuhan dan  segala kebaikan-Nya, saya sadar bahwa lagu ini mempunyai arti dan perenungan teologis yang sangat mendalam bagi seorang Kristen. Mari kita bedah lirik lagu ini:

“Kristen sejati, manusia citra Allah...”

Orang Kristen sejati adalah manusia citra Allah (imago Dei). Apa artinya? Artinya, orang Kristen sejati diciptakan menurut citra / gambar dan rupa Allah. Hal ini memang tidak berlaku hanya bagi orang Kristen saja, namun bagi semua manusia di bumi yang telah diciptakan oleh Allah, karena sesungguhnya Allah mencipta manusia seturut citra / gambar dan rupa Allah.

Kej. 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita...

Kej. 1:27  Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Kej. 5:1 Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah;

Kej. 9:6 Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.

Apa artinya diciptakan menurut citra / gambar dan rupa Allah? Diciptakan menurut citra / gambar dan rupa Allah bukan berarti kita mirip Allah dalam rupa fisik : telinga, hidung, mata, telinga, mulut, kaki, tangan, tubuh seperti Allah; karena sesungguhnya Allah adalah makhluk roh yang tidak berbentuk, tidak memiliki rupa.

2 Kor. 3:17  Tuhan adalah Roh dan di tempat Roh Tuhan hadir, di sana ada kemerdekaan.

Manusia diciptakan menurut citra / gambar dan rupa Allah berarti saat Tuhan menciptakan manusia, Dia menaruh sifat-sifat-Nya yang tertentu ke dalam diri manusia sehingga manusia mirip dengan diri-Nya. Mengapa dikatakan “sifat-sifat-Nya yang tertentu”? Karena tidak semua sifat Allah diberikan kepada manusia. Contoh : Allah itu memiliki sifat Mahakuasa. Allah juga memiliki sifat ada dengan sendirinya tanpa dicipta. Sifat - sifat ini tidak diberikan Allah kepada manusia. Lalu, sifat apa saja yang diberikan Allah kepada manusia?

1.        Allah adalah Pribadi yang memiliki pikiran, perasaan dan kehendak

Allah adalah Pribadi yang memiliki pikiran, perasaan dan kehendak, dan sifat ini Dia berikan kepada manusia, sehingga manusia juga adalah Pribadi yang memiliki pikiran, perasaan dan kehendak.

2.        Allah itu kekal

Allah adalah makhluk yang bersifat kekal, dan sifat ini Dia berikan kepada manusia, sehingga manusia juga adalah makhluk kekal. Itulah sebabnya kekristenan percaya, bahwa setelah tubuh jasmani ini mati, maka akan ada kehidupan kedua yang kekal yang tidak akan berakhir, yaitu di sorga dan neraka.

3.      Allah adalah Roh

Seperti telah dikatakan di atas bahwa Allah adalah Roh, maka sifat ini juga diberikan Allah kepada manusia : Allah memberikan roh kepada manusia, sehingga manusia menjadi makhluk rohani

4.      Allah itu bermoral

Allah adalah makhluk bermoral, dan sifat ini Dia berikan kepada manusia, sehingga manusia juga adalah makhluk bermoral. Sifat moral ini juga yang membuat manusia bisa membedakan mana yang baik, mana yang jahat; mana yang sopan, mana yang tidak sopan.

5.      Allah memiliki akal budi

Allah adalah yang memiliki akal budi, dan sifat ini Dia berikan kepada manusia, sehingga manusia juga adalah makhluk yang berakal budi.

6.      Allah itu pencipta

Allah adalah pencipta, dan sifat ini Dia berikan kepada manusia, sehingga manusia juga adalah makhluk yang memiliki daya cipta / kreativitas, sehingga sepanjang sejarah manusia telah menciptakan begitu banyak hal, baik dalam hal seni, arsitektur, teknologi, kedokteran dll.

Hal-hal di atas merupakan sifat-sifat Allah yang diberikan kepada manusia,sehingga manusia dikatakan serupa, segambar dan secitra dengan Allah. Dengan memiliki citra Allah, manusia seharusnya hidup dan berlaku seperti Allah, yaitu memiliki pikiran, perasaan dan kehendak Allah, bermoral seperti Allah, berakal budi untuk hal-hal baik seperti Allah dst. Namun karena dosa, maka gambar Allah itu menjadi rusak, sehingga manusia tidak lagi hidup seperti Allah, melainkan hidup seperti binatang bahkan seperti setan. Pikiran, perasaan dan kehendak manusia cenderung berbuat dosa. Manusia tidak lagi bermoral, tidak lagi bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk. Akal budi manusia digunakan untuk hal-hal yang jahat.

Citra Allah dalam diri manusia yang telah rusak hanya dapat diperbaiki apabila orang itu percaya dan beriman kepada Yesus Kristus. Melalui proses yang Tuhan ijinkan terjadi, maka oleh karena Kristus, gambar Allah dalam diri orang yang beriman akan dipulihkan.

Bagi kita yang telah percaya kepada Kristus, hendaklah kita hidup dengan menunjukkan citra Allah dari dalam diri kita kepada orang lain, kepada dunia ini. Biarlah orang lain melihat dan merasakan Allah, melihat dan merasakan Kristus dari dalam diri kita yang adalah gambar dan rupa Allah ini.

 

...beroleh hidup kekal, beriman dan berdoa...

Ya, orang Kristen sejati adalah orang-orang yang beroleh hidup kekal. Mengapa? Karena orang Kristen sejati beriman kepada Kristus (Sola Fide). Orang Kristen sejati percaya, beriman, menerima dan mengakui bahwa : YESUS ADALAH TUHAN, JURUSELAMAT DAN JALAN SATU-SATUNYA MENUJU SORGA, TIDAK ADA JALAN LAIN SELAIN YESUS. Orang Kristen sejati, dengan  beriman kepada Yesus maka dia telah diselamatkan dan beroleh hidup kekal.

 

Yoh. 3:16  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

Yoh. 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

 

Kis. 16 :30-31 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."

 

Jika ada orang yang beragama Kristen namun tidak mengakui ini, maka sesungguhnya dia bukanlah Kristen sejati, namun hanyalah kristen peranakkan / Kristen KTP. Inilah yang membedakan orang Kristen sejati dengan orang kristen KTP. Bagi orang Kristen KTP, Kristen hanyalah sekedar agama yang dianut, agama yang diturunkan dari orangtua. Orang Kristen KTP tahu siapa itu Yesus, tahu bahwa Dia adalah Tuhan. Namun pada praktiknya, mereka tidak beriman kepada-Nya; mereka hidup seolah Yesus itu tidak ada (atheis praktis), dan hidup untuk diri sendiri; mereka tidak peduli akan iman kepada Kristus. Sedangkan bagi orang Kristen sejati, Kristen bukanlah sekedar agama yang dianut. Bagi orang Kristen sejati , menjadi Kristen berarti  percaya, beriman, menerima dan mengakui bahwa : Yesus adalah Tuhan, Juruselamat dan jalan satu-satunya menuju Sorga, tidak ada jalan lain selain Yesus; hidup hanya untuk Kristus, berpusat hanya pada Kristus dalam segala aspek hidup dan menjadi seperti Kristus (Solus Christus).

 

Orang Kristen sejati juga dapat dikenali dari cara hidup yaitu : selalu berdoa. Doa menjadi gaya hidup orang Kristen sejati, karena melalui doalah orang Kristen sejati dapat bertemu dengan Allah, bersekutu dan berbicara dengan Allah untuk menyatakan segala syukur, maksud hati dan pergumulan hidup.

 

Flp. 4:6  Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

 

Melalui doa orang Kristen sejati semakin dekat dengan Allah dan dikuatkan dalam iman, karena sesungguhnya Tuhan itu hanyalah sejauh doa.

 

“Kristen sejati dipimpin Firman Tuhan...”

Apa yang menjadi pedoman hidup orang Kristen sejati? Tidak lain dan tidak bukan : hanyalah Firman Tuhan (Sola Scriptura).

Selain berdoa, orang Kristen sejati memiliki cara hidup cinta akan Firman Tuhan, selalu mau dipimpin oleh Firman Tuhan yaitu dengan menjadikan Firman Tuhan menjadi pedoman dan penuntun untuk menjalani hidup, untuk mengambil keputusan, untuk berlaku dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari, untuk memperbaiki kelakuan serta mendidik orang lain. Melalui Firman Tuhan ini juga, orang Kristen sejati mendapat hikmat dan mengenal keselamatan dalam Kristus.

 

2 Tim. 3:15-16  Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Darimana orang Kristen sejati menerima Firman tersebut? Dari ketekunan membaca dan merenungkan Alkitab baik secara pribadi, berkelompok (dalam ibadah komunitas, ibadah Minggu di Gereja), juga melalui pekabaran Injil yang diberitakan oleh para hamba Tuhan. Kesukaan akan Firman Tuhan harus menjadi cara hidup orang Kristen sejati, karena orang Kristen sejati hanya dapat hidup oleh Firman Tuhan saja.

 

Maz. 1:1-3 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.


Mat. 4:4  Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

 

...mutiara mahkota Allah...

Apa arti dari lirik ini? Lirik ini terkesan biasa saja, tetapi sebenarnya memiliki makna yang luar biasa. Dari lirik ini kita mendapat suatu perenungan, bahwa orang Kristen sejati merupakan “mutiara pada mahkota Allah”. Mahkota adalah lambang kemuliaan dan kebesaran seorang raja. Pada mahkota sering terdapat hiasan-hiasan yang dibuat dari benda-benda mahal seperti berlian, mutiara dsb untuk menunjukkan kemuliaan raja. Dengan demikian, dapat kita rnungkan bahwa : kita dijadikan Allah mulia, menjadi bagian dari kemuliaan-Nya. Jika kita sadar siapa diri kita sesungguhnya : manusia berdosa yang kotor, hitam legam karena berlumuran lumpur dosa, siapakah kita sehingga kita dimuliakan Allah menjadi “mutiara pada mahkota-Nya”? Semuanya terjadi semata hanya karena kasih dan anugerah Tuhan semata. Bagi-Nya, kita adalah yang berharga di mata-Nya, sehingga Dia turun tangan untuk menebus kita dari dosa dan oleh darah Kristus Tuhan kita, dosa-dosa kita dibersihkan.

 

Maz. 8:3-5 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

 

Yes. 1:18  Marilah, baiklah kita berperkara!  —  firman TUHAN  —  Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

 

Yes.43:4  Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti

 

Jika demikian karena kasih Tuhan maka kita dipilih-Nya untuk menjadi “mutiara pada mahkota-Nya” – yaitu diangkat dan dimuliakan oleh Tuhan sendiri, maka hendaklah dalam hidup kita, kita terus memuliakan Tuhan serta membawa kemuliaan bagi nama Tuhan. Hendaklah melalui diri kita, nama Tuhan dipuji dan dipermuliakan. Jangan biarkan nama Tuhan dipermalukan karena tingkah laku dan perkataan kita.

 

Kita yang telah menerima kasih Tuhan ini, hendaknya juga menjadi alat dalam tangan Tuhan untuk  mencari orang-orang lain yang belum percaya pada Kristus, untuk dibawa dan menjadi mutiara bagi kemuliaan Allah. Perhatikan himne Kristen berikut :

 

Engkau cari intankah,

Untuk mahkota Yesus

Ingat di kubangan pun

Ada intan yang permai

Intan-intan dan permata yakni jiwa yang sesat

Biar cari lalu bawa untuk mahkota Yesus

 

Dalam dunia, tersebar ”mutiara - mutiara / intan - permata” milik Tuhan yang belum dijangkau untuk mengenal Tuhan. Tidak usah jauh-jauh : mungkin anak kita, orangtua kita, saudara kita, sahabat kita, tetangga kita, rekan kerja kita, bahkan rekan sepelayanan kita yang belum sungguh menerima Kristus. Merekalah ”mutiara - mutiara / intan - permata” milik Tuhan, yaitu jiwa-jiwa yang tersesat yang sedang menanti suara kebenaran dari diri kita, untuk menyuarakan injil keselamatan Kristus. Hendaklah kita – sebagaimana dalam amanat agung Kristus (Mat.28:19-20) – terus memberitakan Injil Tuhan kemanapun Tuhan utus kita, dalam segala kapasitas hidup kita melalui segala sarana yang kita miliki agar jiwa-jiwa yang tersesat ini mengenal akan Kristus, menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat sehingga mereka diselamatkan dan menjadi bagian dari mahkota Allah. Jangan mengira, tugas penginjilan hanya milik Pendeta, penginjil, misionaris dsb. Amanat agung adalah tugas semua orang Kristen sejati.

 

O Tuhanku, bentuklah, bentuklah aku menjadi seorang Kristen sejati

Beriman pada Kristus tidak serta-merta langsung membuat kita menjadi Kristen sejati sempurna. Dalam proses menjadi Kristen Sejati, kita akan mengalami pembentukan-pembentukan yang dilakukan oleh Roh Kudus. Proses ini memerlukan waktu – sesuai waktu Tuhan – dan akan terus kita alami seumur hidup kita. Kita akan mengalami pembaharuan budi sehingga tidak lagi serupa dengan dunia, peneguhan iman kepada Kristus, diproses untuk hidup hanya seturut kehendak Allah. Kita akan diproses Tuhan sehingga kita benar-benar menjadi Kristen sejati yang murni dan tahan uji terhadap segala godaan dan pergumulan dunia. Memang dalam prosesnya kita bisa jatuh dan gagal, namun percayalah bahwa tangan Tuhan akan menolong kita sehingga kita mampu teguh untuk kembali berdiri dan terus dibentuk menjadi Kristen sejati sampai akhirnya kita menjadi sempurna seperti Kristus, asal kita tahan uji dan mau untuk terus berserah kepada Tuhan untuk terus dibentuk

 

Maz. 37:23-24 TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.


Ams. 24:16  Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.

 

Rom. 5:3-5  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

Yak. 1:2-4 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

 

Yak. 1:12  Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.


O Tuhanku, bentuklah, bentuklah aku dimasa kecilku ini...

Kapan waktu paling ideal bagi kita untuk memutuskan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Kapan waktu paling ideal bagi kita untuk memutuskan untuk menjadi Kristen sejati? Kapan waktu paling ideal bagi kita untuk dibentuk oleh Tuhan? Kapan waktu paling ideal bagi kita untuk hidup bagi Kristus? Lirik lagu ini mengajarkan kita bahwa : dari masa kecil. Apa arti dari kalimat “masa kecil”? Artinya : jadilah Kristen sejati (beriman dan percaya pada Kristus) sesegera mungkin, jangan tunda-tunda. Selagi masih ada waktu dan kesempatan, terimalah Yesus sebagai Juruselamat. Selagi masih ada waktu dan kesempatan, hiduplah untuk Kristus, berguna bagi Tuhan dan jadilah Kristen sejati yang membawa hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Kita tidak tahu, kapan  waktunya kita berakhir di dunia ini. Perhatikanlah penggalan lagu dari NKB 211 berikut ini :

 

Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu,

hidupmu singkat bagaikan kembang...

 

Janganlah kita merasa masih muda, masih sehat dan kuat sehingga kita mengabaikan dan melupakan Kristus. Kemudaan kita bukan jaminan bagi kita untuk punya banyak waktu, karena sudah begitu banyak anak muda mati tanpa menerima Tuhan Yesus, dan akhirnya binasa. Itulah sebabnya Pengkhotbah memperingati kita :

 

Pkh. 12:1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!,"

 

Karena itu, pakailah waktu yang adalah anugerah Tuhan bagi kita untuk menjadi Kristen sejati sehingga saat waktu Tuhan tiba bagi kita (baik saat kita meninggal ataupun saat Dia datang kembali pada kali ke-2), maka kita didapati sebagai hamba yang setia. Sekali lagi, selagi masih ada waktu dan kesempatan : Percayalah pada Tuhan Yesus Kristus, jadilah Kristen sejati yang mau terus dibentuk oleh Roh Kudus sehingga pada akhirnya : kita menjadi sempurna seperti Kristus.

Sudahkah kita siap untuk hidup sebagai Kristen sejati? Untuk menutup perenungan ini, marilah kita nyanyikan sekali lagi lagu masa Sekolah Minggu ini :

Kristen sejati, manusia citra Allah
Beroleh hidup kekal, beriman dan berdoa
Kristen sejati, dipimpin firman Tuhan
Mutiara mahkota Allah
O Tuhanku, bentuklah, bentuklah aku
Menjadi seorang Kristen sejati
O Tuhanku, bentuklah, bentuklah aku
Di masa kecilku ini 

 

Selamat menjadi Kristen sejati.

Amin.


Kamis, 12 September 2024

KARENA BAGIKU HIDUP ADALAH KRISTUS, DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN (Perenungan Filipi 1:21)

 



Bagi saya, kalimat dari Rasul Paulus ini adalah suatu kalimat pengakuan yang sangat agung yang keluar dari mulut seorang manusia.. Dari begitu banyak ayat Alkitab yang indah, sungguh ayat ini merupakan ayat kesukaan saya, dan dalam jatuh bangun hidup saya ayat ini menjadi penopang bagi saya. Lalu, apa yang dapat kita renungkan dari perkataan Rasul Paulus ini?


1.      “Karena bagiku...”

Kalimat “karena bagiku” adalah tanda suatu pengakuan dari seorang manusia yang tentunya pengakuan ini dilandaskan atas rasa cinta dan tulus dari hati untuk Kristus. Dalam zaman modern yang saat ini yang semakin membuat orang (bahkan orang beragama Kristen) tidak peduli kepada iman, pengakuan seperti ini merupakan suatu pengakuan yang sangat tinggi nilainya di hadapan Allah. Kalimat “karena bagiku” adalah tanda bahwa : tidak peduli orang lain mau berkata apa; tidak peduli orang lain mau menjalani hidup untuk siapa; tidak peduli lingkungan sekitar mencemooh, menghina dan mengolok kita; tidak peduli orang lain / lingkungan sekitar berbeda dengan kita; namun cukup bagiku : hidup adalah Kristus. Kita juga dapat belajar dari Yosua yang membuat pengakuan untuk percaya dan beribadah kepada Allah Israel, walaupun (mungkin) orang-orang disekitarnya tidak mau percaya dan beribadah kepada Allah Israel.

 

Yos. 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

 

Sesungguhnya dunia saat ini sudah tidak lagi peduli kepada Tuhan Yesus, bahkan sejak Dia datang ke dalam dunia sebagai manusia, dunia sudah menolak dan membenci-Nya.

 

Yoh. 15:18 Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.

 

Konsekuensi dari pengakuan ini adalah : kita akan dibenci oleh dunia, karena pada dasarnya dunia sendiri membenci Tuhan Yesus. Dunia disini bisa lingkungan sekitar kita, rekan kerja kita, teman sepermainan kita, teman sekolah, bahkan dari dalam rumah kita sendiri. Namun kita belajar dari pengakuan Rasul Paulus bahwa : tidak peduli apa kata dunia mengenai Kristus, tapi bagiku (bagi kita) : hidup ini adalah untuk Kristus. Kita mengaku seperti ini, oleh karena kita sudah dikasihi oleh Tuhan dengan kasih yang kekal, kasih yang tak berkesudahan.  

 

Yer. 31:3 Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.

 

2.      “...hidup adalah Kristus...”

Untuk siapa kita hidup? Ada orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri. Dia akan melakukan apa saja untuk menyenangkan dirinya, seperti pergi berekreasi, nonton bioskop, membeli barang-barang yang disukai dsb.  Ada orang yang hidup untuk orangtuanya. Dia akan belajar mati-matian untuk menapat nilai tinggi agar orangtua bangga. Ada orang yang hidup untuk pacarnya. Dia akan rela menjadi bucin (budak cinta) hanya agar dapat menyenangkan hati kekasihnya. Bahkan ada orang yang hidup untuk hewan peliharaannya. Dia bekerja mati-matian mencari uang, membeli makanan mahal hanya untuk hewan kesayangannya (bahkan ada yang rela hanya makan seadanya yang penting peliharaanya makan makanan yang mahal).

 

Lalu bagaimana dengan kita? Untuk siapa kita hidup?

Dari pengakuan Rasul Paulus ini kita belajar, bahwa hiduplah untuk Kristus. Mengapa kita harus hidup untuk Kristus? Sesungguhnya, kita harus hidup untuk Kristus  karena Dia sudah mati untuk kita. Kita yang seharusnya menanggung segala akibat dari dosa kita yaitu : mati kekal dalam neraka (Rom.6:23), telah digantikan Kristus agar kita dapat selamat. Tuhan Yesus mati agar kita hidup; Tuhan Yesus menderita agar kita selamat; Tuhan Yesus ditinggalkan Bapa-Nya agar kita sekali-kali tidak ditinggalkan oleh Bapa Sorgawi.

 

Yes. 53:4-5 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

 

Renungkanlah : apa jadinya hidup ini tanpa Kristus? Adakah jembatan titian bagi kita untuk menuju kepada Bapa di Sorga jika Kristus tidak tersalib? Sesungguhnya kita telah mati karena dosa, namun menjadi hidup oleh karena kematian dan kebangkitan Kristus.

 

Ef. 2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

 

Ef. 2:4-6 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita  —  oleh kasih karunia kamu diselamatkan  — dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,

 

Jika demikian kasih Kristus bagi kita; jika kita mengerti dan terus merenungkan betapa Kristus mengasihi kita, bagaimana mungkin kita tidak mau hidup bagi Dia? Oleh pertolongan Roh Kudus, marilah kita hidup bagi Kristus!

 

Lalu, apa itu hidup bagi Kristus?

1)      Hidup bagi Kristus adalah segala sesuatu yang kita lakukan hanyalah untuk Kristus dan berpusat kepada Kristus: setiap tarikan napas hidup kita hanyalah untuk kemuliaan Kristus; makan minum, berolah raga dan menjaga kesehatan hanyalah untuk kemuliaan Kristus; tubh yang kuat hanyalah untuk kemuliaan Kristus; melayani di Gereja dan segala jangkauan pelayanan dalam rupa apapun hanyalah untuk kemuliaan Kristus; mengabarkan Injil hanyalah untuk kemuliaan Kristus; melawan penyesatan hanyalah untuk kemuliaan Kristus; bekerja dengan baik di kantor dan disegala tempat dimana kita bekerja hanyalah untuk kemuliaan Kristus; bersekolah dengan serius untuk mendapat nilai yang baik hanyalah untuk kemuliaan Kristus; mencari kerja hanyalah untuk kemuliaan Kristus; berpakaian dengan sopan hanyalah untuk kemuliaan Kristus; hidup saling mengasihi hanyalah untuk kemuliaan Kristus; tiap tingkah laku, perbuatan, cara berpikir, mengambil keputusan dan tiap langkah hidup hanyalah untuk kemuliaan Kristus. Susah atau senang, sehat atau sakit tetap memuliakan Kristus. Tidak ada yang tersisa bagi diri sendiri, semua hanya bagi Kristus.

2)      Hidup bagi Kristus adalah  kita sadar, bahwa hidup ini bukanlah milik kita lagi, tetapi milik Kristus. Mengapa demikian? Karena kita sudah ditebus oleh Kristus dengan harga yang mahal, yaitu dengan darah-Nya yang mahal yang tak bercacat sehingga sesungguhnya diri kita ini, baik tubuh dan roh telah  menjadi milik-Nya. Dengan demikian - dengan pertolongan Roh Kudus - kita harus hidup bukan sesuai keinginan kita lagi, melainkan sesuai keinginan Kristus; kita harus berpikir bukan sesuai pikiran kita lagi, melainkan sesuai pikiran Kristus; kita harus merencanakan hidup kita bukan sesuai rencana kita lagi, melainkan sesuai rencana Kristus; kita harus melangkah bukan sesuai keputusan kita lagi, melainkan sesuai keputusan Kristus.

 

Gal. 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

 

1 Pet.1:18-19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

 

3.      “...dan mati adalah keuntungan...”

Banyak orang takut mati.

“aduh jang mati do, beta belum nikah...”

“aduh b belom mau mati, masih mo nikmati hidup...”

“aduh b belum siap mati, dosa masih banyak ni..”

 

Banyak alasan orang belum mau mati. Tapi, melalui pengakuan Rasul Paulus, kita belajar dan merenungi bahwa : bagi orang Kristen sejati, mati adalah keuntungan.

 

Mengapa mati adalah keuntungan? Karena kematian merupakan jalan bagi kita untuk bertemu dan tinggal bersama Kristus dalam Kerajaan Sorga. Sesungguhnya, Kristus sudah menyiapkan suatu rumah yang kekal yaitu Rumah Bapa di Sorga bagi kita, dan ada satu kepastian bahwa kita akan pergi di sana saat kita mati nanti, karena Kristus sendirilah yang menjadi jaminan untuk hal itu.

 

Luk. 23:42-43  Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.". Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.

 

Yoh. 14:2-3  Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

 

2 Kor. 5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.

 

Wah. 14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

 

Mati menjadi keuntungan bagi orang percaya karena sudah ada kepastian hidup kekal bagi orang percaya dalam Sorga rumah Bapa oleh karena Kristus yang menjadi jalan menuju ke sana. Fakta ini seharusnya menjadi hal yang membuat kita sebagai orang Kristen untuk tidak takut akan kematian, karena kematian itulah yang menjadi jalan bagi kita untuk pergi ke Sorga dan bertemu dengan Kristus. Jika takut atau tidak mau mengalami kematian, bagaimana kita dapat pergi ke sana? (bukan berarti ini membuat kita menjadi nekat mati dan tidak berhati-hati dalam hidup. Kita harus tetap bertanggungjawab untuk menjaga hidup ini, sampai waktu dimana memang Tuhan panggil).

 

Fakta ini juga harus membuat kita mengerti bahwa : saat kita mengalami duka dimana Tuhan memanggil orang-orang yang kita kasihi (orangtua, saudara, sahabat), kita tidak perlu larut berlama-lama dalam duka, karena sesungguhnya : mereka yang telah meninggal terlebih dahulu di dalam Tuhan, telah sampai ke tempat bahagia kekal yaitu Rumah Bapa dan telah bertemu serta hidup bersama Kristus. Ini menjadi penghiburan bagi kita saat berduka, bahwa sesungguhnya kekasih kita yang telah terlebih dahulu meninggal dalam Tuhan itu sudah berbahagia penuh di Sorga.

 

Sebaliknya, mati menjadi kengerian dan kerugian bagi mereka yang hidupnya bukan untuk Kristus. Mengapa? Karena mati menjadi jalan bagi mereka untuk masuk dalam hukuman kekal, yaitu hidup dalam neraka untuk selama-lamanya.

 

Luk. 16:19-23 Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.

 

 

Wah. 14:11  Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."

 

Kengerian neraka /  kematian kekal disini semata-mata bukan hanya karena api yang menyiksa, namun keterpisahan dari Allah untuk selama-lamanya – inilah kengerian neraka yang sesungguhnya.

 

Luk. 16:26  Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.

 

Orang yang tidak mau beriman kepada Kristus dan tidak hidup untuk Kristus, telah memutuskan untuk hidup terpisah dari Allah sejak masih hidup di bumi. Inilah neraka yang mereka junjung selama hidup di bumi, dan akan mereka terima saat mereka sudah mati sebagai ganjaran dan kengerian bagi mereka. Saat masuk neraka serta terpisah dari Allah untuk selama-lamanya, sesungguhnya mereka telah mendapatkan apa yang mereka mau dan apa yang mereka kerjakan sejak masih ada di dunia, yaitu: hidup terpisah dari Allah. Dan saat itu semua tiba, tidak ada lagi kesempatan untuk kembali kepada Allah.

 

Mat. 25:11-13  Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

 

            Inilah fakta mengenai hidup bagi Kristus dan keuntungan mati dalam Kristus. Kita hanya dapat hidup dalam Kristus apabila kita telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Roh Kudus akan menuntun kita untuk dapat hidup bagi Kristus dan hidup berpusat kepada Kristus, sehingga saat kematian telah tiba, maka kita akan kembali kepada Kristus dalam Rumah Bapa yang kekal. Sedangkan bagi para pembaca yang belum percaya kepada Kristus - baik sebagai orang Kristen KTP, maupun orang yang belum Kristen dan masih menolak Kristus – perhatikanlah ini baik-baik : ingatlah bahwa faktanya hanyalah satu, yaitu : jika ingin selamat, harus percaya Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh. Tidak ada jalan lain; tidak ada kompromi. Jika tidak beriman dan percaya dengan sungguh kepada Tuhan Yesus, maka kerugian dan kengerianlah yang akan menanti saat saudara mati nanti.  Namun jika saudara memutuskan untuk percaya Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh dan bertobat, maka saudara telah ada di jalan selamat dan Roh Kudus akan menuntun saudara dan saya beserta orang-orang Kristen sejati lainnya untuk dapat hidup bagi Kristus.

Marilah kita menutup renungan ini dengan menyanyikan himne Kristen yang indah dari Fanny J. Crosby, untuk menguatkan iman kita dalam hidup bagi Kristus.

KJ 392 - 'Ku Berbahagia (Blessed Assurance, Fanny J. Crosby 1873)

1.    Ku berbahagia, yakin teguh: Yesus abadi kepunyaanku!

Aku warisNya, 'ku ditebus, ciptaan baru Rohulkudus.

Reff:
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.

2.      Pasrah sempurna, nikmat penuh; suka sorgawi melimpahiku.

Lagu malaikat amat merdu; kasih dan rahmat besertaku.

Reff:
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.

3.      Aku serahkan diri penuh, dalam Tuhanku hatiku teduh.

Sambil menyongsong kembaliNya, 'ku diliputi anugerah.

Reff:
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.

 

Selamat hidup bagi Kristus.

Amin