Kamis, 12 September 2024

KARENA BAGIKU HIDUP ADALAH KRISTUS, DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN (Perenungan Filipi 1:21)

 



Bagi saya, kalimat dari Rasul Paulus ini adalah suatu kalimat pengakuan yang sangat agung yang keluar dari mulut seorang manusia.. Dari begitu banyak ayat Alkitab yang indah, sungguh ayat ini merupakan ayat kesukaan saya, dan dalam jatuh bangun hidup saya ayat ini menjadi penopang bagi saya. Lalu, apa yang dapat kita renungkan dari perkataan Rasul Paulus ini?


1.      “Karena bagiku...”

Kalimat “karena bagiku” adalah tanda suatu pengakuan dari seorang manusia yang tentunya pengakuan ini dilandaskan atas rasa cinta dan tulus dari hati untuk Kristus. Dalam zaman modern yang saat ini yang semakin membuat orang (bahkan orang beragama Kristen) tidak peduli kepada iman, pengakuan seperti ini merupakan suatu pengakuan yang sangat tinggi nilainya di hadapan Allah. Kalimat “karena bagiku” adalah tanda bahwa : tidak peduli orang lain mau berkata apa; tidak peduli orang lain mau menjalani hidup untuk siapa; tidak peduli lingkungan sekitar mencemooh, menghina dan mengolok kita; tidak peduli orang lain / lingkungan sekitar berbeda dengan kita; namun cukup bagiku : hidup adalah Kristus. Kita juga dapat belajar dari Yosua yang membuat pengakuan untuk percaya dan beribadah kepada Allah Israel, walaupun (mungkin) orang-orang disekitarnya tidak mau percaya dan beribadah kepada Allah Israel.

 

Yos. 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

 

Sesungguhnya dunia saat ini sudah tidak lagi peduli kepada Tuhan Yesus, bahkan sejak Dia datang ke dalam dunia sebagai manusia, dunia sudah menolak dan membenci-Nya.

 

Yoh. 15:18 Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.

 

Konsekuensi dari pengakuan ini adalah : kita akan dibenci oleh dunia, karena pada dasarnya dunia sendiri membenci Tuhan Yesus. Dunia disini bisa lingkungan sekitar kita, rekan kerja kita, teman sepermainan kita, teman sekolah, bahkan dari dalam rumah kita sendiri. Namun kita belajar dari pengakuan Rasul Paulus bahwa : tidak peduli apa kata dunia mengenai Kristus, tapi bagiku (bagi kita) : hidup ini adalah untuk Kristus. Kita mengaku seperti ini, oleh karena kita sudah dikasihi oleh Tuhan dengan kasih yang kekal, kasih yang tak berkesudahan.  

 

Yer. 31:3 Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.

 

2.      “...hidup adalah Kristus...”

Untuk siapa kita hidup? Ada orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri. Dia akan melakukan apa saja untuk menyenangkan dirinya, seperti pergi berekreasi, nonton bioskop, membeli barang-barang yang disukai dsb.  Ada orang yang hidup untuk orangtuanya. Dia akan belajar mati-matian untuk menapat nilai tinggi agar orangtua bangga. Ada orang yang hidup untuk pacarnya. Dia akan rela menjadi bucin (budak cinta) hanya agar dapat menyenangkan hati kekasihnya. Bahkan ada orang yang hidup untuk hewan peliharaannya. Dia bekerja mati-matian mencari uang, membeli makanan mahal hanya untuk hewan kesayangannya (bahkan ada yang rela hanya makan seadanya yang penting peliharaanya makan makanan yang mahal).

 

Lalu bagaimana dengan kita? Untuk siapa kita hidup?

Dari pengakuan Rasul Paulus ini kita belajar, bahwa hiduplah untuk Kristus. Mengapa kita harus hidup untuk Kristus? Sesungguhnya, kita harus hidup untuk Kristus  karena Dia sudah mati untuk kita. Kita yang seharusnya menanggung segala akibat dari dosa kita yaitu : mati kekal dalam neraka (Rom.6:23), telah digantikan Kristus agar kita dapat selamat. Tuhan Yesus mati agar kita hidup; Tuhan Yesus menderita agar kita selamat; Tuhan Yesus ditinggalkan Bapa-Nya agar kita sekali-kali tidak ditinggalkan oleh Bapa Sorgawi.

 

Yes. 53:4-5 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

 

Renungkanlah : apa jadinya hidup ini tanpa Kristus? Adakah jembatan titian bagi kita untuk menuju kepada Bapa di Sorga jika Kristus tidak tersalib? Sesungguhnya kita telah mati karena dosa, namun menjadi hidup oleh karena kematian dan kebangkitan Kristus.

 

Ef. 2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

 

Ef. 2:4-6 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita  —  oleh kasih karunia kamu diselamatkan  — dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,

 

Jika demikian kasih Kristus bagi kita; jika kita mengerti dan terus merenungkan betapa Kristus mengasihi kita, bagaimana mungkin kita tidak mau hidup bagi Dia? Oleh pertolongan Roh Kudus, marilah kita hidup bagi Kristus!

 

Lalu, apa itu hidup bagi Kristus?

1)      Hidup bagi Kristus adalah segala sesuatu yang kita lakukan hanyalah untuk Kristus dan berpusat kepada Kristus: setiap tarikan napas hidup kita hanyalah untuk kemuliaan Kristus; makan minum, berolah raga dan menjaga kesehatan hanyalah untuk kemuliaan Kristus; tubh yang kuat hanyalah untuk kemuliaan Kristus; melayani di Gereja dan segala jangkauan pelayanan dalam rupa apapun hanyalah untuk kemuliaan Kristus; mengabarkan Injil hanyalah untuk kemuliaan Kristus; melawan penyesatan hanyalah untuk kemuliaan Kristus; bekerja dengan baik di kantor dan disegala tempat dimana kita bekerja hanyalah untuk kemuliaan Kristus; bersekolah dengan serius untuk mendapat nilai yang baik hanyalah untuk kemuliaan Kristus; mencari kerja hanyalah untuk kemuliaan Kristus; berpakaian dengan sopan hanyalah untuk kemuliaan Kristus; hidup saling mengasihi hanyalah untuk kemuliaan Kristus; tiap tingkah laku, perbuatan, cara berpikir, mengambil keputusan dan tiap langkah hidup hanyalah untuk kemuliaan Kristus. Susah atau senang, sehat atau sakit tetap memuliakan Kristus. Tidak ada yang tersisa bagi diri sendiri, semua hanya bagi Kristus.

2)      Hidup bagi Kristus adalah  kita sadar, bahwa hidup ini bukanlah milik kita lagi, tetapi milik Kristus. Mengapa demikian? Karena kita sudah ditebus oleh Kristus dengan harga yang mahal, yaitu dengan darah-Nya yang mahal yang tak bercacat sehingga sesungguhnya diri kita ini, baik tubuh dan roh telah  menjadi milik-Nya. Dengan demikian - dengan pertolongan Roh Kudus - kita harus hidup bukan sesuai keinginan kita lagi, melainkan sesuai keinginan Kristus; kita harus berpikir bukan sesuai pikiran kita lagi, melainkan sesuai pikiran Kristus; kita harus merencanakan hidup kita bukan sesuai rencana kita lagi, melainkan sesuai rencana Kristus; kita harus melangkah bukan sesuai keputusan kita lagi, melainkan sesuai keputusan Kristus.

 

Gal. 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

 

1 Pet.1:18-19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

 

3.      “...dan mati adalah keuntungan...”

Banyak orang takut mati.

“aduh jang mati do, beta belum nikah...”

“aduh b belom mau mati, masih mo nikmati hidup...”

“aduh b belum siap mati, dosa masih banyak ni..”

 

Banyak alasan orang belum mau mati. Tapi, melalui pengakuan Rasul Paulus, kita belajar dan merenungi bahwa : bagi orang Kristen sejati, mati adalah keuntungan.

 

Mengapa mati adalah keuntungan? Karena kematian merupakan jalan bagi kita untuk bertemu dan tinggal bersama Kristus dalam Kerajaan Sorga. Sesungguhnya, Kristus sudah menyiapkan suatu rumah yang kekal yaitu Rumah Bapa di Sorga bagi kita, dan ada satu kepastian bahwa kita akan pergi di sana saat kita mati nanti, karena Kristus sendirilah yang menjadi jaminan untuk hal itu.

 

Luk. 23:42-43  Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.". Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.

 

Yoh. 14:2-3  Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

 

2 Kor. 5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.

 

Wah. 14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

 

Mati menjadi keuntungan bagi orang percaya karena sudah ada kepastian hidup kekal bagi orang percaya dalam Sorga rumah Bapa oleh karena Kristus yang menjadi jalan menuju ke sana. Fakta ini seharusnya menjadi hal yang membuat kita sebagai orang Kristen untuk tidak takut akan kematian, karena kematian itulah yang menjadi jalan bagi kita untuk pergi ke Sorga dan bertemu dengan Kristus. Jika takut atau tidak mau mengalami kematian, bagaimana kita dapat pergi ke sana? (bukan berarti ini membuat kita menjadi nekat mati dan tidak berhati-hati dalam hidup. Kita harus tetap bertanggungjawab untuk menjaga hidup ini, sampai waktu dimana memang Tuhan panggil).

 

Fakta ini juga harus membuat kita mengerti bahwa : saat kita mengalami duka dimana Tuhan memanggil orang-orang yang kita kasihi (orangtua, saudara, sahabat), kita tidak perlu larut berlama-lama dalam duka, karena sesungguhnya : mereka yang telah meninggal terlebih dahulu di dalam Tuhan, telah sampai ke tempat bahagia kekal yaitu Rumah Bapa dan telah bertemu serta hidup bersama Kristus. Ini menjadi penghiburan bagi kita saat berduka, bahwa sesungguhnya kekasih kita yang telah terlebih dahulu meninggal dalam Tuhan itu sudah berbahagia penuh di Sorga.

 

Sebaliknya, mati menjadi kengerian dan kerugian bagi mereka yang hidupnya bukan untuk Kristus. Mengapa? Karena mati menjadi jalan bagi mereka untuk masuk dalam hukuman kekal, yaitu hidup dalam neraka untuk selama-lamanya.

 

Luk. 16:19-23 Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.

 

 

Wah. 14:11  Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."

 

Kengerian neraka /  kematian kekal disini semata-mata bukan hanya karena api yang menyiksa, namun keterpisahan dari Allah untuk selama-lamanya – inilah kengerian neraka yang sesungguhnya.

 

Luk. 16:26  Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.

 

Orang yang tidak mau beriman kepada Kristus dan tidak hidup untuk Kristus, telah memutuskan untuk hidup terpisah dari Allah sejak masih hidup di bumi. Inilah neraka yang mereka junjung selama hidup di bumi, dan akan mereka terima saat mereka sudah mati sebagai ganjaran dan kengerian bagi mereka. Saat masuk neraka serta terpisah dari Allah untuk selama-lamanya, sesungguhnya mereka telah mendapatkan apa yang mereka mau dan apa yang mereka kerjakan sejak masih ada di dunia, yaitu: hidup terpisah dari Allah. Dan saat itu semua tiba, tidak ada lagi kesempatan untuk kembali kepada Allah.

 

Mat. 25:11-13  Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

 

            Inilah fakta mengenai hidup bagi Kristus dan keuntungan mati dalam Kristus. Kita hanya dapat hidup dalam Kristus apabila kita telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Roh Kudus akan menuntun kita untuk dapat hidup bagi Kristus dan hidup berpusat kepada Kristus, sehingga saat kematian telah tiba, maka kita akan kembali kepada Kristus dalam Rumah Bapa yang kekal. Sedangkan bagi para pembaca yang belum percaya kepada Kristus - baik sebagai orang Kristen KTP, maupun orang yang belum Kristen dan masih menolak Kristus – perhatikanlah ini baik-baik : ingatlah bahwa faktanya hanyalah satu, yaitu : jika ingin selamat, harus percaya Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh. Tidak ada jalan lain; tidak ada kompromi. Jika tidak beriman dan percaya dengan sungguh kepada Tuhan Yesus, maka kerugian dan kengerianlah yang akan menanti saat saudara mati nanti.  Namun jika saudara memutuskan untuk percaya Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh dan bertobat, maka saudara telah ada di jalan selamat dan Roh Kudus akan menuntun saudara dan saya beserta orang-orang Kristen sejati lainnya untuk dapat hidup bagi Kristus.

Marilah kita menutup renungan ini dengan menyanyikan himne Kristen yang indah dari Fanny J. Crosby, untuk menguatkan iman kita dalam hidup bagi Kristus.

KJ 392 - 'Ku Berbahagia (Blessed Assurance, Fanny J. Crosby 1873)

1.    Ku berbahagia, yakin teguh: Yesus abadi kepunyaanku!

Aku warisNya, 'ku ditebus, ciptaan baru Rohulkudus.

Reff:
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.

2.      Pasrah sempurna, nikmat penuh; suka sorgawi melimpahiku.

Lagu malaikat amat merdu; kasih dan rahmat besertaku.

Reff:
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.

3.      Aku serahkan diri penuh, dalam Tuhanku hatiku teduh.

Sambil menyongsong kembaliNya, 'ku diliputi anugerah.

Reff:
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.

 

Selamat hidup bagi Kristus.

Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar