Senin, 10 Juni 2019

MENGHARAPKAN ANUGERAH KARENA MISKIN DI HADAPAN ALLAH

Dengan apa manusia membenarkan diri di mata Bapa? Dengan apa manusia melayakkan diri di hadapan Allah? Apakah dengan kebaikan hati? Ataukah dengan kesalehan? Atau masih adakah yang berpikir bahwa dengan materi maka manusia dapat membeli karunia Bapa?

Jika orang berpikir bahwa dengan usaha kebaikan atau kesalehan maka manusia dapat dibenarkan dan dilayakkan oleh Allah, maka perhatikan ini!

Yesaya 64:6 : Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

Jika kesalehan manusia sama seperti kain kotor, bagaimana manusia masih bisa bersandar pada kesalehan dan bermegah dengan kebaikan di hadapan Allah?

Roma 3:10 - 11 : seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.

Dalam kehidupan, tidak ada satupun manusia yang benar, maka dengan ketidakbenaran itu, manusia mustahil berkenan di hapadan Allah. Dari dalam kandungan, manusia telah berdosa. Bagaimana mungkin manusia mampu melayakkan diri di hadapan Allah dengan keberdosaannya? Mustahil! Manusiapun tak mampu berbuat baik atau menjadi baik, karena semua manusia berdosa, dan apa yang ditimbulkan dalam hatinya pastilah kejahatan, tidak ada yang baik. Bahkan lebih lagi, dalam keberdosaaan, manusia tak akan serta tak dapat mencari Allah, karena dosa yang menghalangi. Apakah dengan ini, kita masih berpikir untuk melayakkan diri dengan kesalehan dan usaha kita? Atau menganggap kita sudah cukup kaya dalam hati dengan kebaikan untuk bisa memperoleh anugerah Bapa di Sorga? Ini sia-sia! Lalu dengan atau oleh karena apakah kita dapat dilayakkan di hadapan Bapa di Sorga? Semua hanya oleh karena ANUGERAH (SOLA GRATIA). Allah tahu, bahwa kita tidak mampu dan tak dapat melayakkan dan membenarkan diri di hadapan-Nya, sehingga karena kasih-Nya, dikaruniakan anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita Yesus Kristus, untuk menyelamatkan kita dari dosa sehingga oleh pengorbanan Kristus, kita diselamatkan dan kita layak di hapadapan Bapa di Sorga.

Yohanes 3:16: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah 
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Karena begitu besar kasih Allah, karena Dia tahu bahwa manusia membutuhkan pertolongan agar tidak binasa, karena Dia tahu manusia tak dapat mengerjakan keselamatannya sendiri, sehingga dikaruniakanlah Yesus Kristus bagi kita manusia berdosa. Namun, perhatikan kalimat “...supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”, ini menunjukkan bahwa hanya yang percaya kepada Yesus sajalah yang dapat diselamatkan! Hanya iman kepada Yesus Kristus yang dapat menyelamatkan manusia, karena Yesuslah jalan kepada Bapa!

Yohanes 14:6 : Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 

Ini adalah perkataan yang keluar dari mulut Yesus, yang sangat jelas menekankan bahwa tidak ada jalan lain, hanya Dia jalan menuju Bapa. Jika kita masih berpikir secara plural bahwa masing-masing orang dengan jalannya yang dia percayai dapat membawa dia pada keselamatan, maka sama dengan kita membantah kata-kata Yesus ini. Keyakinan bahwa banyak jalan menuju keselamatan adalah sesat, karena ini bertentangan dengan kata-kata Yesus yang berkata “Akulah jalan..” ingat, Yesus bukan salah satu jalan, melainkan satu-satunya jalan! Yesus telah mati, Dia telah menebus dosa kita dengan pengorbanan-Nya. Namun jangan kita berpikir bahwa dengan inisiatif kita sendiri, kita dapat menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kenapa? Ingat dalam Roma 3:10 - 11 : seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Tidak ada yang mencari Allah, maka Allah yang mecari manusia! Dosa membuat manusia tidak mampu mencari Allah, apa yang dipikirkan hanyalah kejahatan semata. Allah yang berinisiatif untuk mencari manusia. Allah menarik manusia datang kepada Kristus.

Yohanes 6:44 : Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

Ini jelas, bukan manusia yang mencari Allah, namun Allah yang mencari manusia; bukan manusia yang berinisiatif datang pada Yesus, namun Bapa yang menarik manusia datang pada Yesus. Kita sendiri tak dapat mengakui Yesus sebagai Tuhan, juruselamat dan Anak Allah jika tidak diberitahu oleh bapa sendiri! Bdk. Matius 16:16-17

Matius 16:16-17: Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 

Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Mesias bukan oleh hasil pemikirannya sendiri, melainkan oleh karena Bapa yang menyatakan itu kepada dia! Begitu juga dengan kita, saat kita mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, itu bukanlah hasil pemikiran kita sebagai manusia, namun Bapa di Sorgalah yang menyatakan itu kepada kita, sehingga kita 
dapat mengakui dengan bibir mulut kita bahwa Dia adalah Tuhan! Dengan ini, kita jadi mengerti bahwa seluruh karya keselamatan berasal hanya dari Tuhan. Kita tidak sedikitpun turut andil dalam karya keselamatan itu. Tidak ada yang kita sumbangkan untuk memperoleh kasih karunia Allah. Jangan berpikir bahwa dengan kesalehan dapat menambah kasih Allah bagi kita, karena itu juga sia-sia! Kita tidak punya apa-apa yang dapat kita tambahkan untuk keselamatan kita. Kita hanya bergantung pada kasih karunia dan anugerah Allah. Kita miskin di hadapan Allah! Namun apa kata Yesus tentang orang yang miskin di hadapan Allah?

Matius 5:3: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 

Matthew 5:3 : Blessed are the poor in spirit: for theirs is the kingdom of heaven. (KJV)

The poor in spirit : miskin dalam roh; apa artinya miskin dalam roh? Matius 5:3 bukan berbicara tentang miskin dalam hal harta dunia, melainkan miskin dalam hal rohani. Miskin dalam roh berarti tidak memiliki apa-apa yang dapat diandalkan untuk membenarkan diri di hadapan Tuhan, tidak memiliki apa-apa untuk menjadi jaminan bagi keselamatan jiwa. Saat kita merasa miskin di hadapan Allah, tidak punya apa-apa dan sadar bahwa kita 
hanya dapat mengharapkan kasih karunia Allah, maka kita dikatakan berbahagia, karena memang sesungguhnya, kita hanya dapat hidup, selamat dan berbahagia serta bermegah dalam anugerah dan nelas kasihan Bapa di Sorga!

Matius 5:4: Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

Saat kita berdukacita karena dosa kita, dan berduka karena kita miskin dihadapan Allah, berduka karena kita sadar bahwa tidak ada yang dapat kita tambahkan dan usahakan untuk karya keselamatan kita, maka Allah akan membuat kita berbahagia dengan penghiburan yang daripada-Nya, yaitu mengaruniakan anugerah keselamatan bagi kita yang berduka karena dosa dan kemiskinan rohani kita!

Saat kita merasa kaya dihadapan Allah, maka kita tak akan pernah merendahkan diri di hadapan Allah. Saat kita meninggikan diri dihadapan Allah, maka kita tak akan pernah diterima Allah. Ini sama saja kita menipu diri sendiri, karena sesungguhnya kita tidak punya apa-apa untuk jaminan keselamatan jiwa.

Luk.18:10-14
10. "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 
11. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 
12. aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala 
penghasilanku.
13. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 
14. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." 

Menganggap diri kaya di hadapan Tuhan membuat manusia lupa bahwa semuanya 
hanyalah karena anugerah Allah semata! Karena itu, rendahkan diri di hadapan Tuhan serta mengakui, hanya pada anugerah Tuhan sajalah kita hidup, bergantung dan berharap. Ingatlah, tak ada yang bisa kita sumbangkan untuk karya keselamatan kita, selain mengharapkan anugerah Bapa di Sorga! Sesungguhnya, kita miskin di hadapan Allah, dan kita akan empunya kerajaan Sorga karena kita dibenarkan dihadapan Bapa oleh karena iman kepada Yesus Kristus, dan semua ini hanyalah karena anugerah semata!

AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar