Yoh.14:6 : Kata Yesus kepadanya : “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Kis. 4:12 : Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Kedua ayat Alkitab ini merupakan dua dari begitu banyak ayat Alkitab yang menyatakan bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan yang membawa kita menuju kepada Bapa, dan hanya dalam nama Yesus sajalah ada keselamatan. Tidak ada nama lain yang olehnya manusia dapat diselamatkan, dan jelas bahwa jika tidak melalui Yesus, manusia tidak akan dapat sampai kepada keselamatan itu (sampai kepada Bapa di Sorga). Sejak manusia jatuh dalam dosa, Alkitab PL dan PB secara jelas menyatakan bahwa Tuhan hanya menyediakan satu jalan saja, dan jika tidak melalui jalan itu, manusia tidak akan mungkin selamat.
Ada orang yang mencoba mencari jalan keselamatan di luar yang telah ditentukan (melalui Yesus) baik itu lewat amal ibadah, lewat usaha mencari kesempurnaan batin, ajaran-ajaran agama dsb, namun semua itu sia-sia. Jalan yang disangka lurus oleh mereka, jalan yang mereka kira dapat membawa keselamatan justru membawa mereka kepada kebinasaan (Ams.16:25). Hal mengenai satu-satunya jalan keselamatan akhirnya menimbulkan pertentangan sehingga ada permasalahan yang diangkat oleh kalangan orang non Kristen, maupun dalam kekristenan itu sendiri mengenai Yesus sebagai satu-satunya jalan selamat.
1. Karya Tuhan tidak sesempit itu
Banyak yang menolak akan hal ini, bahkan dari kalangan pendeta Kristen sendiri. Mereka merasa bahwa karya Tuhan sangatlah sempit jika hanya ada satu jalan dalam satu iman kepercayaan. Mereka berpendapat bahwa Tuhan juga melakukan karya keselamatan lewat iman-iman lain yang tidak berpusat pada Kristus. Dengan demikian, Tuhan Yesus bukan lagi menjadi satu-satunya jalan tetapi hanya menjadi salah satu jalan.
Jika demikan, nyata bahwa orang-orang ini (khususnya orang Kristen dan para pendeta yang berpendapat seperti ini) telah menafikkan apa yang telah Tuhan Yesus sendiri katakan “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Bagaimana mungkin ada manusia (bahkan pendeta) yang berani membantah perkataan ilahi yang keluar dari mulut Tuhan sendiri? Jika memang ada jalan lain untuk mencapai keselamatan, mengapa Kristus harus susah-susah datang ke dunia? Mengapa Kristus harus disalibkan bahkan sampai mengalami keterpisahan dengan Allah karena dosa manusia (Mat.27:46), sedangkan ada banyak jalan menuju keselamatan itu. Tuhan tahu bahwa tidak ada jalan lain sehingga Dia harus turun tangan untuk menyelesaikan masalah dosa manusia ini. Tuhan tahu bahwa manusia dengan segala upayanya tidak mampu untuk menyelesaikan masalah dosa dan hukuman yang harus dijalani ini sendiri, sehingga Tuhan akhiranya turun tangan. Syukur kepada Allah! Bersyukurlah bahwa Dia adalah Allah yang tidak berpangku tangan, namun Dia adalah Allah yang mau turun tangan demi kseselamatan manusia. Dengan demikian, sungguh tidak ada jalan lain untuk selamat selain percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus.
2. Allah tidak adil jika hanya menyediakan satu jalan
Ada orang merasa bahwa Tuhan tidak adil jika hanya menyediakan satu jalan. Mengapa hanya satu? Bagaimana dengan mereka yang saleh, baik, suka beramal namun tidak beriman kepada Kristus? Tidak adakah jalan selamat lain bagi mereka? Setega itukah Allah? Adilkah Allah dalam hal ini? Menghadapi keberatan seperti ini, marilah kita melihat kembali ke belakang. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa (Kej.3), Allah telah menyatakan kasihnya dan tidak membunuh mereka karena dosa mereka. Lebih daripada itu, Allah menjanjikan penebus/penyelamat saat itu juga bagi manusia (Kej.3:15). Allah tetap mengasihi manusia, tetapi apakah dengan demikian manusia sadar dan bertobat? Tidak. Manusia menjadi semakin jahat (Kej. 6:5 ; Kej. 6:11). Menerima kasih Allah tidak membuat manusia sadar, namun manusia semakin jahat, memberontak dan menyakiti Allah. Jika demikian, layakkah Allah membenci manusia? Layakkah Allah memusnahkan manusia dan menciptakan manusia yang baru saja? Ya! Allah layak untuk membenci manusia karena dosa, dan Allah layak untuk menghukum bahkan memusnahkan manusia karena dosa. Namun apakah Allah melakukan itu? Tidak! Allah tetap mengasihi manusia, bahkan lebih daripada itu : Allah turun tangan menyelesaikan permasalahan akibat dosa manusia. Jika kita merenungkan bahwa dalam kenyataannya manusia sudah terlalu jahat terhadap Allah, berkhianat terhadap Allah, bagaimanakah kita dapat merasa layak untuk meminta Allah menebus kita? Emas digadaikan lalu ditebus. Mengapa orang mau menebus emas yang digadai? Karena emas itu berharga. Tetapi renungkanlah: layakkah kita ditebus? Sedangkan karena dosa kita tidak ada harga lagi, kotor, najis dan hitam legam karena dosa. Itulah kita. Jika demikan, saat kita melihat dosa manusia (kita) sudah terlalu memberontak terhadap Allah, masih layakkah kita untuk bertanya : “mengapa hanya ada satu jalan ya Tuhan?”. Sungguh, jika kita merenungkan segala dosa dan pemberontakan kita, maka pertanyaannya bukan lagi mengapa hanya ada satu jalan ya Tuhan?”, melainkan “ya Tuhan, mengapa masih ada jalan bagiku? Mengapa masih ada jalan selamat bagiku lewat Yesus Kristus, padahal aku sudah memberontak terhadap Engkau?”, dan Tuhan pun akan menjawab: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya KEPADA-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16)
Saya mengutip tulisan dari R.C. Sproul : “Walau dunia dalam kenyataannya terus-menerus memberontak terhadap-Nya, Allah telah memberikan jalab penebusan. Masalah penebusan yang utama adalah pertanyaan mengapa Allah masih bersedia memberikan jalan penebusan bagi kita. Kebenaran yang sangat indah adalah walaupun kita tidak layak mendapatkannya, di dalam Kristus oleh darah-Nya kita beroleh penebusan menurut kekayaan kasih karunia-Nya”. (R.C. Sproul : Mengapa Percaya hal. 36)
3. Apakah ini berarti keselamatan hanya ada di dalam agama Kristen?
Iman kepada Kristus hanya didapatkan di dalam pengajaran Kristen. Berarti, saat seseorang beriman kepada Kristus, maka dia adalah Kristen. Apakah ini berarti hanya orang beragama Kristen yang akan memenuhi Sorga? Tidak. Ingatlah bahwa Kristen bukanlah hanya sekedar agama, melainkan lebih dari daripada itu. Kristen adalah orang-orang yang percaya dan beriman (dengan sungguh) kepada Kristus. Apakah semua orang beragama Kristen percaya dan beriman kepada Kristus? Belum tentu. Banyak orang yang lahir dalam agama Kristen (Kristen turunan), memiliki KTP Kristen, tahu bahwa Yesus adalah Tuhan, tetapi tidak menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ini Nampak dari cara hidup mereka yang tidak memuliakan Tuhan, hidup sesuai keinginan diri sendiri tanpa mempedulikan Tuhan. Mereka yang diselamatkan adalah orang Kristen sejati, yang beriman kepada Kristus dengan sungguh, serta menghasilkan buah pertobatan dalam hidupnya. Lihatlah penjahat di sebelah Yesus, bukankah dia bukan beragama Kristen? Tetapi dengan mulut dia mengakui Yesus sebagai Raja yang menyelamatkan, dan dia bertobat di atas salib, dan menjadi Kristen : pengikut Kristus, maka dia diselamatkan. (dalam hal ini, Tuhan telah menentukan dia untuk diselamatkan, sehingga di akhir hidupnya, Tuhan mempertemukan dia dengan Tuhan Yesus. Sebaliknya, jika seseorang sudah ditentukan binasa, maka walaupun dia lahir dalam agama Kristen, sampai kapanpun dia tidak akan pernah percaya kepada Kristus ). Jadi seseorang diselamatkan bukan karena dia berada di dalam lingkaran agama Kristen, melainkan karena dia beriman kepada Kristus dan menjadi Kristen yang sesungguhnya : menjadi pengikut Kristus. Sungguh, tidak ada gunanya seseorang beragama Kristen, namun tidak menjadi pengikut Kristus.
Layakkah kita menentukan Sorga atau Neraka seseorang? Tidak. Layakkah kita mempertanyakan karya Tuhan? Tidak. Layakkah kita protes terhadap keputusan Tuhan? Tidak. Setelah kita beriman kepada Kristus, belajar Firman Tuhan dengan baik dan benar, tugas kita selanjutnya adalah membertitakan tentang Kristus kepada orang lain yang belum percaya. Apakah dia akan percaya atau tidak, itu bukan urusan kita, tetapi urusan Tuhan. Hendaklah kita menyatakan Kristus kepada sesama dengan tidak ada keberatan-keberatan di dalam hati, apa lagi mempersoalkan dan mempertanyakan apa yang Tuhan sudah nyatakan di dalam Alkitab. Bersyukurlah jika masih ada jalan keselamatan bagi kita, dan beritakanlah jalan itu kepada orang lain. Jalan itu adalah Yesus Kristus.
AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar