RANGKUMAN 5 POKOK CALVINISME
T.U.L.I.P.
|
R |
angkuman mengenai 5 pokok Calvinisme ini saya buat dalam bentuk poin-poin yang (harapan saya semoga) dapat mempermudah kita untuk mengerti urutan-urutan penjelasan mengenai 5 pokok Calvinisme ini. Poin-poin ini saya susun berdasarkan penjelasan dari buku “The Five Points Of Calvinism” yang ditulis oleh Edwin H. Palmer. Tulisan ini akan dibuat berurutan sesuai 5 huruf yang membentuk akronim TULIP.
T.U.L.I.P sendiri merupakan singkatan dari 5 poin pengajaran (dari sekian banyak pengajaran paham Calvinis) yaitu:
1. Total depravity : kerusakan total
2. Unconditional election : pemilihan tanpa syarat
3. Limited atonement : penebusan terbatas
4. Irresistible grace : anugerah yang tidak dapat ditolak
5. Perseverance of the saints : ketekunan orang-orang kudus
Semoga rangkuman ini dapat mudah dimengerti oleh para pembaca dan dapat membuat kita terus merenungkan, betapa kita hanya bisa diselamatkan hanya karena kasih karunia Allah.
Bagian 1 : Total Depravity (Kerusakan Total)
1. Kerusakan total bukan berarti kejahatan manusia sudah mencapai derajat / intensitas maksimal, melainkan telah mencapai luasan cakupan yang maksimal dalam kehidupan manusia.
2. Kerusakan total bukan berarti manusia telah mencapai kesempurnaan dalam kejahatan, melainkan tidak ada satupun perbuatan manusia yang baik. Kerusakan total berarti dalam perbuatan kecil sekalipun, manusia telah berbuat dosa (dosa mencakup hingga hal-hal terkecil dalam diri manusia). Contoh :
a. Seorang anak kecil bisa saja menikam teman bermainnya dengan pisau hingga meninggal. Namun dia tidak melakukan itu. Tetapi saat dia memukul temannya, mendorong temannya hingga jatuh, menghina temannya, itu sudah termasuk dosa. Dalam hal ini, dia tidak perlu melakukan hal besar untuk dinyatakan sebagai dosa. Hal kecil sekalipun yang dilakukan anak itu diperhitungkan sebagai dosa. Dosa mencakup hingga hal-hal terkecil dalam diri manusia
b. Seorang dewasa dapat saja merampok bank. Namun dia tidak melakukan itu. Tetapi saat dia melakukan satu kebohongan kecil, itu sudah termasuk dosa. Dalam hal ini, dia tidak perlu melakukan hal besar untuk dinyatakan sebagai dosa. Hal kecil sekalipun yang dilakukan orang itu diperhitungkan sebagai dosa. Dosa mencakup hingga hal-hal terkecil dalam diri manusia.
3. Kerusakan total bukan berarti hilangnya kebaikan relatif dalam diri manusia. Untuk menjelaskan arti dari “kebaikan relatif”, kita harus mengetahui pengertian dari kebaikan menurut dua pandangan, yaitu pandangan Tuhan (Alkitab) dan pandangan manusia. Tentu berbeda arti kebaikan menurut Tuhan dan menurut manusia. Di mata manusia, segala sesuatu yang kelihatan baik, dermawan, sopan dsb. mungkin dapat diterima sebagai perbuatan baik. Namun kriteria kebaikan di mata Tuhan adalah :
a. Sesuai hukum Allah (Rom.2:13)
b. Dilakukan atas dasar iman yang sejati (Rom.14:23)
c. Motivasi yang benar : bagi kemuliaan Allah (1 Kor.10:31)
Kerusakan total tidak membuat manusia tidak dapat melakukan kebaikan relatif. Contohnya : seorang Atheis dapat menyumbangkan uang 100 juta bagi korban bencana alam. Dalam hal ini, di mata manusia dia telah berbuat baik. Namun di mata Tuhan, kebaikannya tidak didasarkan atas iman, tidak untuk kemuliaan Allah. Maka hal itu tidak diperhitungkan sebagai kebaikan oleh Allah. Ini adalah kebaikan relatif. Jadi kerusakan total tidak berarti manusia benar-benar tidak dapat melakukan kebaikan (secara relatif).
4. Kerusakan total berarti manusia tidak pernah dapat melakukan kebaikan secaara fundamental menyenangkan hati Allah, dan kenyataannya manusia selalu berbuat jahat (Kej.6:5).
5. Kejahatan hati manusia telah menembus sampai bagian dalam diri manusia, baik hati, pikiran, kecenderungan hati, bahkan sampai perbuatan-perbuatan yang dianggap baik. Manusia tidak dapat melakukan kebaikan sesuai sudut pandang Allah. Dosa merasuk sampai ke dalam celah hidup manusia, bahkan mencemari “kebaikan relatif” manusia.
6. Kerusakan total menjangkau hingga pada bayi-bayi dalam kandungan (Maz. 51:7) dan menjangkau semua manusia keturunan Adam (Rom.3:10-13).
7. Kerusakan total bukan berarti manusia melakukan semua dosa yang ada di dunia, juga tidak berarti manusia telah melakukan dosa sampai titik terburuk seperti iblis - manusia masih dapat melakukan kebaikan relatif. Namun manusia dalam segala aspek, segala sudut kehidupan baik itu “kecil” ataupun “ringan” apapun yang dilakukan semua itu telah dicemari dosa.
8. Tiga deskripsi kerusakan total :
a. Orang yang belum dilahirkan kembali, berseteru dengan Allah.
b. Ia tidak taat hukum Allah
c. Ia tidak mungkin melakukan kebaikan sejati yang berkenan di hadapan Allah.
9. Manusia tidak dapat memahami kebaikan manusia dapat memahami kebaikan sejati hanya jika Tuhan membukakan hati (Kis.16:14).
10. Manusia tidak dapat menginginkan kebaikan. Bagian terburuk dari kerusakan total adalah manusia bahkan tidak menginginkan kebaikan, dan dia tidak peduli akan hal ini.
11. Manusia tidak dapat memilih Yesus, bahkan tidak dapat mengambil langkah pertama untuk datang kepada Yesus kecuali Bapa menarik dia (Yoh.6:14).
12. Kerusakan ini bersifat universal karena Alkitab mengatakan : “tidak seorangpun…..” (Yoh.6:44; 65).
13. Ilustrasi mengenai ketidak-mampuan manusia :
a. Orang yang belum dilahirkan kembali digambarkan sebagai orang yang berhati batu / keras (Yeh.11:9), dan dalam Firman itu Allah mengatakan bahwa Dia akan memberi roh yang baru bagi mereka, sehingga hati mereka menjadi hati daging / hati yang taat. Dalam hal ini, manusia tidak dapat melakukannya sendiri, melainkan Allah yang mengerjakannya.
b. Analogi kelahiran kembali (Yoh.3:3). Kata Yesus : untuk melihat Kerajaan Allah, manusia harus dilahirkan kembali. Analogi kelahiran mengingatkan bahwa bayi tidak berkontribusi apapun dari pembuahan sampai dilahirkan. Demikian juga manusia yang belum percaya tidak dapat mengambil satu langkah pun menuju kelahiran kembali, dan dia harus dilahirkan oleh Roh Kudus.
c. Alkitab menggambarkan orang berdosa sebagai orang yang sudah mati (Ef. 2:1 dan 5). Ia tidak bisa minta dibangkitkan. Dia bisa hidup jika ada yang membangkitkan dia. Dalam hal ini, dia tidak ada andil apa-apa, dan seutuhnya adalah andil dari sosok yang membangkitkan dia. Orang berdosa mati karena dosanya, namun diselamatkan Allah, dihidupkan Allah bersama Kristus (Ef.2: 4-5).
14. Dalam kondisi mati rohani, manusia tidak dapat meminta pertolongan Tuhan, kecuali Tuhan mengubah hai batu menjadi hati daging, menghidupkan secara rohani (Ef. 2:5) - dilahirkan kembali – lalu manusia dapat datang kepada Yesus, mengaku dosa dan memohon keselamatan.
15. Keselamatan manusia seutuhnya bergantung pada Allah (Ef. 2:8).
16. Pengetahuan tentang kerusakan total seharusnya membuat kita sadar bahwa kita benar-benar buruk di mata Allah dan kita berada dalam situasi mengerikan jika Allah tidak menolong kita.
Bukan aku yang memilih Engkau, karena ya Tuhan, itu tidak mungkin terjadi.
Hati ini tetap menolak Engkau bila Engkau tidak memilih diri ini.
Terimakasih Tuhan, karena telah menyelamatkan jiwaku.
Amin
(Ayat-ayat pembanding mengenai kerusakan total : Maz. 51:7; Yoh. 6:44, 65; Yoh. 8:34; Rom. 8:7-8; 1 Kor. 2:14)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar