PACARAN ALA KRISTEN
(Bagaimana seharusnya muda-mudi Kristen berpacaran
dan mencari pacar?)
Apa itu pacaran? Mengutip dari artikel Telkom Schools, menurut Erickson (dalam Santrock, 2003) pacaran adalah pengalaman
romantis pada masa remaja yang dipercaya memainkan peran yang penting dalam
perkembangan identitas dan keakraban. Pacaran pada masa remaja membantu
individu dalam membentuk hubungan romantis selanjutnya dan bahkan pernikahan
pada masa dewasa. Jadi secara sederhana, pacaran adalah masa dimana dua
pasangan mempersiapkan diri, baik secara pengenalan antara satu sama lain
maupun pengenalan dengan keluarga masing-masing pasangan.
Karena pacaran merupakan
suatu proses penting yang harus dijalani para muda-mudi sebelum memasuki
jenjang pernikahan, maka hendaknya para muda-mudi baik yang sedang menjalani
masa pacaran maupun para muda-mudi jomblo yang sedang mencari pacar harus
mengerti bagaimana seharusnya muda-mudi berpacaran menurut
apa kata Alkitab. Apa kata Alkitab soal pacaran? Bagaimana kriteria pacar yang
baik menurut Alkitab? Mari perhatikan poin-poin berikut :
1. Pacaran harus dengan yang
berbeda kelamin
Ini adalah syarat mutlak pertama bagaimana seorang muda
/ mudi Kristen memulai hubungan pacaran. Mengapa harus berbeda kelamin? Berbeda
dengan hubungan persahabatan biasa, pacaran merupakan suatu hubungan yang akan
menuju kepada jenjang pernikahan, dimana Tuhan melalui Firman-Nya telah
menetapkan bahwa : hubungan pernikahan itu sudah seharusnya terjadi hanya
antara laki-laki dan perempuan. Kita harus sadar, bahwa
sejak semula, Allah hanya menciptakan makhluk heteroseksual (ketertarikan pada
individu yang memiliki jenis kelamin atau identitas gender berbeda), dan ini
berlaku pada manusia dan hewan. Itulah sebabnya Tuhan menciptakan jenis kelamin
laki-laki dan perempuan / jantan dan betina.
Kej.
1:28 : Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Beranakcucu seperti
yang diperintahkan Tuhan hanyalah bisa terjadi jika ada hubungan seks antara
laki-laki dan perempuan, karena dibutuhkan
sel sperma dan sel telur untuk bisa terjadi pembuahan. Perintah untuk
beranakcucu sudah cukup untuk menjelaskan bahwa Allah sudah menetapkan
heteroseksual sebagai satu-satunya
orientasi seksual yang baik menurut pemandangan dan rencana-Nya. Jika ada
orientasi yang diluar itu, maka itu merupakan penyimpangan yang tidak sesuai
kehendak Tuhan dan tidak baik menurut skala ciptaan Tuhan (biseksual memang bisa
menghasilkan keturunan saat terjadi hubungan seks antar beda kelamin, tapi
sifat gay / lesbian yang melekat dalam biseksual merupakan penyimpangan yang
tidak sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga tetap diperhitungkan sebagai dosa).
Jadi, Tuhan menciptakan manusia itu laki-laki dan perempuan (hanya dua
kelamin), menetapkannya menjadi makhluk heteroseksual (hanya satu orientasi
seksual) dan melihat itu sebagai sesuatu yang baik, sehingga pacaran
yang sesuai dengan Alkitab adalah pacaran yang terjadi antara laki-laki dengan
perempuan. Dengan demikian, segala bentuk ketertarikan seksual di luar apa yang
telah ditentukan Tuhan (baik gay, lesbian maupun biseksual) merupakan suatu
kekejian di mata Tuhan (untuk pembahasan mengenai LGBT, dapat dibaca dalam
tulisan saya di : http://charlesdubu.blogspot.com/2023/10/lgbt-dari-sudut-pandang-alkitab.html
).
Dengan demikian jelas
bahwa dalam mencari pacar, haruslah saudara mencari seseorang yang berbeda
kelamin dengan saudara. Ini merupakan syarat awal yang harus diperhatikan dan
dilakukan oleh muda-mudi Kristen.
2. Pacaran harus dengan yang
seiman
Ini adalah syarat mutlak ke dua bagaimana seorang muda
/ mudi Kristen memulai hubungan pacaran. Mengapa harus seiman? Karena Tuhan
tidak mau anak-anaknya bersatu dengan orang tidak seiman.
2
Kor. 6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan
orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara
kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Mengapa Tuhan tidak mau anak-anak-Nya bersatu dengan orang tidak seiman?
Karena saat saudara sudah beriman dan percaya kepada Kristus, maka saudara
telah diperhitungkan sebagai anak Tuhan. Sebaliknya, mereka yang tidak beriman
dan tidak percaya kepada Kristus diperhitungkan sebagai anak setan. Jika Tuhan
sendiri berseteru abadi dengan setan / iblis, bagaimana mungkin kita yang
adalah anak-Nya mau bersekutu dengan mereka yang adalah anak iblis? Allah membenci iblis, begitu pula sebaliknya, iblis membenci Allah. Kita
yang adalah anak-anak tebusan Kristus sesungguhnya adalah anak-anak Allah,
sehingga Dia yang adalah Bapa kita tidak mau kita bergaul / bersatu dengan
anak-anak dari musuh-Nya. Ingat, Allah telah berusaha habis-habisan untuk
menyelamatkan kita lewat pengorbanan Kristus dan tentu Dia tidak mau kita
bersatu dengan sosok yang justru mau menjebloskan kita ke neraka. Jika saudara ngotot untuk
mencintai salah satu dari anak iblis tersebut, maka saudara telah melawan
Tuhan. Kita dapat belajar dari kisah Simson, dimana hubungannya dengan Tuhan
menjadi hancur karena berhubungan dengan wanita yang tidak seiman (untuk
renungan lengkap mengenai Simson, dapat dibaca dalam tulisan
saya di : http://charlesdubu.blogspot.com/2021/07/si-kuat-yang-ingkar-janji-hakim-hakim.html
).
Jangan pula coba-coba mencari pacar berbeda iman
dengan alasan “semua agama sama” atau “semua agama menuju kepada Allah”, karena
secara tidak langsung, hal itu sudah dibantah oleh Kristus dengan perkataan-Nya
dalam Yohanes 14:6.
Yoh. 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau
tidak melalui Aku.
Eksklusivitas Kristen telah ditetapkan oleh Kristus dalam diri-Nya, dan jangan membuat diri kita menjadi murahan saat kita mengatakan bahwa semua iman itu sama hanya demi memacari / menikahi orang yang berbeda iman. Itu sangat merendahkan darah Kristus yang mahal harganya. Jangan pernah membandingkan Tuhan bahkan meninggalkan Tuhan hanya demi laki-laki / perempuan yang berbeda iman dengan kita. Jangan pula memperdebatkan isi kitab suci hanya demi memuaskan / memenuhi keinginan kita. Ingatlah posisi kita : kita hanyalah orang berdosa yang harus masuk neraka, namun Tuhan Yesus rela mati bagi kita agar kita selamat. Ingatlah : tidak ada satupun lai-laki / perempuan yang mau mati bagi saudara dan saya, . Kekasihmu tidak mau mati bagimu. Jangan meninggalkan Tuhan hanya demi manusia, apa lagi demi anak iblis.
3. Pacaran harus dengan orang yang
takut akan Tuhan
Ini adalah syarat mutlak ke tiga bagaimana seorang muda
/ mudi Kristen memulai hubungan pacaran. Mengapa harus takut Tuhan? Bukankah “seiman”
itu cukup?
Seiman disini bisa memiliki 2 pengertian : seiman dalam
arti seagama (sama-sama beragama Kristen) dan seiman dalam arti beriman
sungguh-sungguh kepada Kristus. Orang yang beragama Kristen belum tentu
beriman pada Kristus (orang Kristen KTP – untuk pembahasan mengenai Kristen
Sejati dan Kristen KTP, dapat dibaca dalam tulisan saya: http://charlesdubu.blogspot.com/2024/09/kristen-sejati-merenungi-makna-lagu.html). Namun orang yang
beriman dengan sungguh kepada Kristus, sudah pasti Kristen.
Dalam mencari pacar, haruslah mencari pacar beriman
pada Kristus dan yang takut akan Tuhan. Apakah
pasangan saudara saat ini takut Tuhan? Jika masih dalam tahap pacaran dan
dia tidak takut Tuhan, maka pikirkan lagi hubungan itu. Carilah pasangan
yang membawa kita menjadi dekat pada Tuhan dan membawa pengaruh baik bagi hidup
kita. Jika pasanganmu hanya membuatmu jauh dari Tuhan dan menjadi racun
dalam hidup, maka tinggalkanlah, karena Tuhan pasti akan menyediakan yang jauh
lebih baik dari dia. Adakah pasanganmu
sering mengajak untuk membaca Alkitab? Mengajakmu pelayanan? Membuatmu dekat
dengan Allah? Pertahankanlah, karena dia adalah berkat bagimu dan bagi masa
depanmu.
4. Pacaran harus dengan orang
yang bertanggungjawab
Apa arti
bertanggungjawab disini? Bertanggungjawab bisa berlaku dalam banyak aspek.
1) Bertanggungjawab dalam hal
iman : artinya carilah pasangan
yang bertanggungjawab terhadap kualitas iman. Ini ada hubungannya dengan poin
ke-dua : takut akan Tuhan. Carilah pasangan yang selalu menambah kualitas
imanmu dan imannya, yang selalu membawa sudara dalam doa, yang selalu ingat
akan Firman Tuhan dalam menjalani hubungan pacaran bersama saudara. Inilah
maksud dari bertanggungjawab dalam iman, yang selalu berusaha bersama saudara
dalam menjaga kesucian hubungan pacaran di hadapan Tuhan.
2) Bertanggungjawab dalam hal
kehidupan :
artinya carilah pasangan yang bertanggungjawab terhadap kualitas hidup, baik
hidup saat ini maupun untuk masa depan. Untuk masa kini : Carilah pasangan yang
selalu mau melakukan yang terbaik, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi diri
saudara. Contoh : carilah pasangan yang benar-benar rajin belajar (bagi yang
berpacaran sejak masa sekolah / kuliah), yang suka mengembangkan diri ke arah
yang positif, tidak malas-malasan (contoh : kuliah tidak selesai-selesai karena
malas), dst. Untuk masa depan : Carilah pasangan yang selalu berusaha mau
mencari kerja (jika pasangan saudara masih dalam tahap mencari kerja), yang
rajin bekerja untuk mempersiapkan masa depan yang baik bersama saudara (jika
pasangan saudara sudah bekerja), yang memiliki pikiran dan persiapan ke depan,
yang serius dengan saudara untuk melanjutkan hubungan pacaran ke jenjang
pernikahan dst,. Jangan berpacaran dengan laki-laki / perempuan yang hidupnya
malas-malasan, tidak mau bekerja / mencari kerja, tidak mau berpikir soal hari
depanyang hanya mau main-main (contoh : menghabiskan waktu bermain game, scroll medsos dst), yang malas untuk
mengembangkan dirinya. Perhatikan ayat-ayat dalam Amsal berikut ini:
Ams.
6:9-10 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan
bangun dari tidurmu? "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi,
melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" — maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti
seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.
Ams.
20:4 Pada musim dingin si pemalas tidak
membajak; jikalau ia mencari pada
musim menuai, maka tidak ada apa-apa.
Ams.
21:25 Si pemalas dibunuh oleh
keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.
Jangan bepacaran dengan si pemalas, walaupun dia tampan
ataupun cantik. Carilah pasangan yang berkualitas agar hidup saudara tidak
malang di masa depan.
Empat poin di atas merupakan hal-hal yang bisa saya bagikan
untuk pada muda-mudi Kristen dalam menjalani hubungan pacaran / dalam menjalani proses cari pacar. Lalu
bagaimana kita menjalani proses hubungan pacaran / proses mencari pacar?
1)
Dalam proses menjalani
hubungan pacaran / dalam mencari pacar, hendaklah saudara melibatkan Tuhan Yesus dalam
semua proses itu. Jangan pernah menjalani atau merencanakan hidup tanpa
melibatkan Tuhan di dalamnya. Jika saudara sudah yakin bahwa pacar saudara
telah memenuhi 4 kriteria di atas, berdoalah kepada Tuhan agar Tuhan
memberkati dan menyertai hubungan saudara bersama pasangan agar dapat tiba
pada jenjang pernikahan. Berdoalah bagi diri saudara agar dapat menjadi
pasangan yang serasi bagi pacar saudara. Berdoalah juga bagi hubungan saudara
bersama pasangan agar dapat membawa hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan.
2)
Dalam menjalani proses
pacaran,
haruslah saling mengasihi dengan kasih Tuhan, bukan berlandaskan hawa nafsu. Kasihilah pacarmu
dengan berdasarkan kasih Tuhan, yaitu kasih yang tidak egois, tulus, murni, rela
berkorban, dan tidak berdasarkan hawa nafsu. Jangan memandang pasangan anda
dengan nafsu, dan jangan membangkitkan hawa nafsu sebelum waktunya. Biarkanlah itu
semua dilakukan dalam koridor pernikahan kudus yang telah diberkati Tuhan. Nikmatilah masa pacaran dalam naungan
Kristus.
Kidung Agung 2:7 (TB) : Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi
kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!
Kidung Agung 2:7 (TL) : Bahwa aku menyumpahi kamu, hai segala puteri
Yeruzalem! demi kijang dan rusa betina di padang, jangan kamu menyadarkan dan jangan kamu menjagakan birahi itu dahulu
dari pada dikehendakinya!
3)
Dalam proses mencari pacar
(baca : Jomblo), maka berdoalah kepada Tuhan agar Tuhan memberikan
saudara pasangan yang memenuhi 4 kriteria di atas. Bersabarlah menanti
waktu Tuhan; jangan buru-buru sehingga mulai menggunakan cara-cara yang
di luar kehendak Tuhan (menikung pacar teman, mulai melampiaskan kesepian
pada hal-hal buruk seperti menonton film porno, pergaulan bebas dsb). Selagi
menanti jawaban Tuhan, jadilah High
Quality Jomblo, yaitu menjadi jomblo yang berkualitas baik di hadapan Tuhan
maupun di hadapan manusia.
Bagaimana menjadi High Quality Jomblo di hadapan Tuhan dan
manusia?
1)
Di hadapan Tuhan : jadilah jomblo yang takut Tuhan, cinta
Tuhan, cinta Firman Tuhan. Jadilah jomblo yang suka dan rajin melayani Tuhan.
Jadilah jomblo yang selalu membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.
2)
Di hadapan manusia : jadilah jomblo yang memiliki 3 hal ini :
Brain, Beauty, Behavior, Brave.
a.
Brain : tidak harus menjadi Albert Einstein atau Jerome Polin,
tetapi jadilah jomblo yang berhikmat, memiliki kemampuan, berwawasan luas,
rajin, dan dapat diandalkan (Percuma jika anda tampan / cantik namun saat
di tanya 1 x 1 jawaban anda 2).
b.
Beauty : tidak harus berwajah tampan / cantik (karena sesungguhnya tampan dan cantik
itu relatif, tergantung selera masing-masing orang), tetapi jadilah jomblo
yang berpenampilan menarik; yang bisa mengurus diri, bersih, rapi dsb.
(percuma jika anda tampan / cantik tapi malas mandi, bau badan dsb. Gebetan
akan lari daripada anda, dan lalat atau kecoak yang akan datang kepada anda).
c.
Behavior : jadilah jomblo yang memiliki tingkah laku yang
baik dan sopan dalam keseharian (percuma jika anda berwawasan luas,
berpenampilan menarik tetapi memiliki memiliki tingkah laku yang buruk, tidak
sopan, suka buat keributan dsb).
d.
Brave : jadilah jomblo yang
memiliki sifat berani ; berani untuk kebenaran, berani menghadapi resiko,
berani melawan hal-hal yang buruk dsb.
(keempat poin di atas juga harus dimiliki oleh pemuda / pemudi
yang sudah memiliki pacar, agar dapat menjadi pasangan yang memiliki kualitas
tinggi )
Sebelum Tuhan memberikan saudara pasangan, persiapkanlah diri saudara secara baik agar dapat menjadi pemuda / pemudi yang takut Tuhan, serta memiliki 3 hal : Brain, Beauty, Behavior dan Brave, maka siapa saja yang mendapatkan anda sebagai pasangan tentu akan disebut : BERBAHAGIA.
Untuk menutup renungan kita kali ini, mari kita nyanyikan lagu Sekolah Minggu “Kukasihi kau dengan kasih Tuhan”, mungkin dapat dinyanyikan untuk pasangan anda, bisa juga dinyanyikan para High Quality Jomblo saat menembak cowok / cewek incaran masing-masing.
Kukasihi kau dengan kasih Tuhan
Bagaimana
aku harus mengatakannya
Perasaan
yang ada di hatiku
Oh…Tuhanku
tolong aku mengatakannya
Kukasihi
kau dengan kasih Tuhan
Kukasihi
kau dengan kasih Tuhan…
Kukasihi
kau dengan kasih Tuhan
Ku
lihat di wajahmu kemuliaan Bapa
Kukasihi
kau dengan kasih Tuhan
Selamat menjalani hubungan pacaran sehat yang berkenan di
mata Tuhan, selamat berjuang menjadi pacar yang baik di mata Tuhan dan
pasangan, selamat berjuang mencari pacar yang sesuai kehendak Tuhan, selamat
mempersiapkan diri untuk masuk dalam hubungan pacaran, dan selamat menanti
jawaban Tuhan.
Tuhan memberkati.
Amin.
(jika ingin berdiskusi mengenai renungan ini (dan renungan-renungan lainnya), maka dapat menghubungi beta lewat email : dubucharles@gmail.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar