Kamis, 17 Oktober 2024

PACARAN ALA KRISTEN (bagaimana seharusnya muda-mudi kristen berpacaran dan mencari pacar?)

 PACARAN ALA KRISTEN

(Bagaimana seharusnya muda-mudi Kristen berpacaran dan mencari pacar?)



Apa itu pacaran? Mengutip dari artikel Telkom Schools, menurut Erickson (dalam Santrock, 2003) pacaran adalah pengalaman romantis pada masa remaja yang dipercaya memainkan peran yang penting dalam perkembangan identitas dan keakraban. Pacaran pada masa remaja membantu individu dalam membentuk hubungan romantis selanjutnya dan bahkan pernikahan pada masa dewasa. Jadi secara sederhana, pacaran adalah masa dimana dua pasangan mempersiapkan diri, baik secara pengenalan antara satu sama lain maupun pengenalan dengan keluarga masing-masing pasangan.

Karena pacaran merupakan suatu proses penting yang harus dijalani para muda-mudi sebelum memasuki jenjang pernikahan, maka hendaknya para muda-mudi baik yang sedang menjalani masa pacaran maupun para muda-mudi jomblo yang sedang mencari pacar harus mengerti bagaimana seharusnya muda-mudi berpacaran menurut apa kata Alkitab. Apa kata Alkitab soal pacaran? Bagaimana kriteria pacar yang baik menurut Alkitab? Mari perhatikan poin-poin berikut :

1.  Pacaran harus dengan yang berbeda kelamin

Ini adalah syarat mutlak pertama bagaimana seorang muda / mudi Kristen memulai hubungan pacaran. Mengapa harus berbeda kelamin? Berbeda dengan hubungan persahabatan biasa, pacaran merupakan suatu hubungan yang akan menuju kepada jenjang pernikahan, dimana Tuhan melalui Firman-Nya telah menetapkan bahwa : hubungan pernikahan itu sudah seharusnya terjadi hanya antara laki-laki dan perempuan. Kita harus sadar, bahwa sejak semula, Allah hanya menciptakan makhluk heteroseksual (ketertarikan pada individu yang memiliki jenis kelamin atau identitas gender berbeda), dan ini berlaku pada manusia dan hewan. Itulah sebabnya Tuhan menciptakan jenis kelamin laki-laki dan perempuan / jantan dan betina.

 

Kej. 1:28 : Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

 

Beranakcucu seperti yang diperintahkan Tuhan hanyalah bisa terjadi jika ada hubungan seks antara laki-laki dan perempuan, karena dibutuhkan sel sperma dan sel telur untuk bisa terjadi pembuahan. Perintah untuk beranakcucu sudah cukup untuk menjelaskan bahwa Allah sudah menetapkan heteroseksual  sebagai satu-satunya orientasi seksual yang baik menurut pemandangan dan rencana-Nya. Jika ada orientasi yang diluar itu, maka itu merupakan penyimpangan yang tidak sesuai kehendak Tuhan dan tidak baik menurut skala ciptaan Tuhan (biseksual memang bisa menghasilkan keturunan saat terjadi hubungan seks antar beda kelamin, tapi sifat gay / lesbian yang melekat dalam biseksual merupakan penyimpangan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga tetap diperhitungkan sebagai dosa). Jadi, Tuhan menciptakan manusia itu laki-laki dan perempuan (hanya dua kelamin), menetapkannya menjadi makhluk heteroseksual (hanya satu orientasi seksual) dan melihat itu sebagai sesuatu yang baik, sehingga pacaran yang sesuai dengan Alkitab adalah pacaran yang terjadi antara laki-laki dengan perempuan. Dengan demikian, segala bentuk ketertarikan seksual di luar apa yang telah ditentukan Tuhan (baik gay, lesbian maupun biseksual) merupakan suatu kekejian di mata Tuhan (untuk pembahasan mengenai LGBT, dapat dibaca dalam tulisan saya di : http://charlesdubu.blogspot.com/2023/10/lgbt-dari-sudut-pandang-alkitab.html ).

Dengan demikian jelas bahwa dalam mencari pacar, haruslah saudara mencari seseorang yang berbeda kelamin dengan saudara. Ini merupakan syarat awal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh muda-mudi Kristen.

 

2.    Pacaran harus dengan yang seiman

Ini adalah syarat mutlak ke dua bagaimana seorang muda / mudi Kristen memulai hubungan pacaran. Mengapa harus seiman? Karena Tuhan tidak mau anak-anaknya bersatu dengan orang tidak seiman.

 

2 Kor. 6:14  Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Mengapa Tuhan tidak mau anak-anak-Nya bersatu dengan orang tidak seiman? Karena saat saudara sudah beriman dan percaya kepada Kristus, maka saudara telah diperhitungkan sebagai anak Tuhan. Sebaliknya, mereka yang tidak beriman dan tidak percaya kepada Kristus diperhitungkan sebagai anak setan. Jika Tuhan sendiri berseteru abadi dengan setan / iblis, bagaimana mungkin kita yang adalah anak-Nya mau bersekutu dengan mereka yang adalah anak iblis? Allah membenci iblis, begitu pula sebaliknya, iblis membenci Allah. Kita yang adalah anak-anak tebusan Kristus sesungguhnya adalah anak-anak Allah, sehingga Dia yang adalah Bapa kita tidak mau kita bergaul / bersatu dengan anak-anak dari musuh-Nya. Ingat, Allah telah berusaha habis-habisan untuk menyelamatkan kita lewat pengorbanan Kristus dan tentu Dia tidak mau kita bersatu dengan sosok yang justru mau menjebloskan kita ke neraka. Jika saudara ngotot untuk mencintai salah satu dari anak iblis tersebut, maka saudara telah melawan Tuhan. Kita dapat belajar dari kisah Simson, dimana hubungannya dengan Tuhan menjadi hancur karena berhubungan dengan wanita yang tidak seiman (untuk renungan lengkap mengenai Simson, dapat dibaca dalam tulisan saya di : http://charlesdubu.blogspot.com/2021/07/si-kuat-yang-ingkar-janji-hakim-hakim.html ).

 

Jangan pula coba-coba mencari pacar berbeda iman dengan alasan “semua agama sama” atau “semua agama menuju kepada Allah”, karena secara tidak langsung, hal itu sudah dibantah oleh Kristus dengan perkataan-Nya dalam Yohanes 14:6.

 

Yoh. 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

 

Eksklusivitas Kristen telah ditetapkan oleh Kristus dalam diri-Nya, dan jangan membuat diri kita menjadi murahan saat kita mengatakan bahwa semua iman itu sama hanya demi memacari /  menikahi orang yang berbeda iman. Itu sangat merendahkan darah Kristus yang mahal harganya. Jangan pernah membandingkan Tuhan bahkan meninggalkan Tuhan hanya demi laki-laki / perempuan yang berbeda iman dengan kita. Jangan pula memperdebatkan isi kitab suci hanya demi memuaskan / memenuhi keinginan kita. Ingatlah posisi kita : kita hanyalah orang berdosa yang harus masuk neraka, namun Tuhan Yesus rela mati bagi kita agar kita selamat. Ingatlah : tidak ada satupun lai-laki / perempuan yang mau mati bagi saudara dan saya, . Kekasihmu tidak mau mati bagimu. Jangan meninggalkan Tuhan hanya demi manusia, apa lagi demi anak iblis.

 

3.    Pacaran harus dengan orang yang takut akan Tuhan

Ini adalah syarat mutlak ke tiga bagaimana seorang muda / mudi Kristen memulai hubungan pacaran. Mengapa harus takut Tuhan? Bukankah “seiman” itu cukup?

Seiman disini bisa memiliki 2 pengertian : seiman dalam arti seagama (sama-sama beragama Kristen) dan seiman dalam arti beriman sungguh-sungguh kepada Kristus. Orang yang beragama Kristen belum tentu beriman pada Kristus (orang Kristen KTP – untuk pembahasan mengenai Kristen Sejati dan Kristen KTP, dapat dibaca dalam tulisan saya: http://charlesdubu.blogspot.com/2024/09/kristen-sejati-merenungi-makna-lagu.html). Namun orang yang beriman dengan sungguh kepada Kristus, sudah pasti Kristen.

Dalam mencari pacar, haruslah mencari pacar beriman pada Kristus dan yang takut akan Tuhan. Apakah pasangan saudara saat ini takut Tuhan? Jika masih dalam tahap pacaran dan dia tidak takut Tuhan, maka pikirkan lagi hubungan itu. Carilah pasangan yang membawa kita menjadi dekat pada Tuhan dan membawa pengaruh baik bagi hidup kita. Jika pasanganmu hanya membuatmu jauh dari Tuhan dan menjadi racun dalam hidup, maka tinggalkanlah, karena Tuhan pasti akan menyediakan yang jauh lebih baik dari dia. Adakah pasanganmu sering mengajak untuk membaca Alkitab? Mengajakmu pelayanan? Membuatmu dekat dengan Allah? Pertahankanlah, karena dia adalah berkat bagimu dan bagi masa depanmu.

 

4.      Pacaran harus dengan orang yang bertanggungjawab

Apa arti bertanggungjawab disini? Bertanggungjawab bisa berlaku dalam banyak aspek.

1)   Bertanggungjawab dalam hal iman : artinya carilah pasangan yang bertanggungjawab terhadap kualitas iman. Ini ada hubungannya dengan poin ke-dua : takut akan Tuhan. Carilah pasangan yang selalu menambah kualitas imanmu dan imannya, yang selalu membawa sudara dalam doa, yang selalu ingat akan Firman Tuhan dalam menjalani hubungan pacaran bersama saudara. Inilah maksud dari bertanggungjawab dalam iman, yang selalu berusaha bersama saudara dalam menjaga kesucian hubungan pacaran di hadapan Tuhan.

2)   Bertanggungjawab dalam hal kehidupan : artinya carilah pasangan yang bertanggungjawab terhadap kualitas hidup, baik hidup saat ini maupun untuk masa depan. Untuk masa kini : Carilah pasangan yang selalu mau melakukan yang terbaik, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi diri saudara. Contoh : carilah pasangan yang benar-benar rajin belajar (bagi yang berpacaran sejak masa sekolah / kuliah), yang suka mengembangkan diri ke arah yang positif, tidak malas-malasan (contoh : kuliah tidak selesai-selesai karena malas), dst. Untuk masa depan : Carilah pasangan yang selalu berusaha mau mencari kerja (jika pasangan saudara masih dalam tahap mencari kerja), yang rajin bekerja untuk mempersiapkan masa depan yang baik bersama saudara (jika pasangan saudara sudah bekerja), yang memiliki pikiran dan persiapan ke depan, yang serius dengan saudara untuk melanjutkan hubungan pacaran ke jenjang pernikahan dst,. Jangan berpacaran dengan laki-laki / perempuan yang hidupnya malas-malasan, tidak mau bekerja / mencari kerja, tidak mau berpikir soal hari depanyang hanya mau main-main (contoh : menghabiskan waktu bermain game, scroll medsos dst), yang malas untuk mengembangkan dirinya. Perhatikan ayat-ayat dalam Amsal berikut ini:

 

Ams. 6:9-10  Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring"  — maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

 

Ams. 20:4 Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.

 

Ams. 21:25 Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.

 

Jangan bepacaran dengan si pemalas, walaupun dia tampan ataupun cantik. Carilah pasangan yang berkualitas agar hidup saudara tidak malang di masa depan.

 

Empat poin di atas merupakan hal-hal yang bisa saya bagikan untuk pada muda-mudi Kristen dalam menjalani hubungan pacaran /  dalam menjalani proses cari pacar. Lalu bagaimana kita menjalani proses hubungan pacaran / proses mencari pacar?

1)   Dalam proses menjalani hubungan pacaran / dalam mencari pacar, hendaklah saudara melibatkan Tuhan Yesus dalam semua proses itu. Jangan pernah menjalani atau merencanakan hidup tanpa melibatkan Tuhan di dalamnya. Jika saudara sudah yakin bahwa pacar saudara telah memenuhi 4 kriteria di atas, berdoalah kepada Tuhan agar Tuhan memberkati dan menyertai hubungan saudara bersama pasangan agar dapat tiba pada jenjang pernikahan. Berdoalah bagi diri saudara agar dapat menjadi pasangan yang serasi bagi pacar saudara. Berdoalah juga bagi hubungan saudara bersama pasangan agar dapat membawa hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan.

 

2)   Dalam menjalani proses pacaran, haruslah saling mengasihi dengan kasih Tuhan, bukan berlandaskan hawa nafsu. Kasihilah pacarmu dengan berdasarkan kasih Tuhan, yaitu kasih yang tidak egois, tulus, murni, rela berkorban, dan tidak berdasarkan hawa nafsu. Jangan memandang pasangan anda dengan nafsu, dan jangan membangkitkan hawa nafsu sebelum waktunya. Biarkanlah itu semua dilakukan dalam koridor pernikahan kudus yang telah diberkati Tuhan. Nikmatilah masa pacaran dalam naungan Kristus.

 

Kidung Agung 2:7 (TB) :  Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!

 

Kidung Agung 2:7 (TL) :  Bahwa aku menyumpahi kamu, hai segala puteri Yeruzalem! demi kijang dan rusa betina di padang, jangan kamu menyadarkan dan jangan kamu menjagakan birahi itu dahulu dari pada dikehendakinya!

 

3)   Dalam proses mencari pacar (baca : Jomblo), maka berdoalah kepada Tuhan agar Tuhan memberikan saudara pasangan yang memenuhi 4 kriteria di atas. Bersabarlah menanti waktu Tuhan; jangan buru-buru sehingga mulai menggunakan cara-cara yang di luar kehendak Tuhan (menikung pacar teman, mulai melampiaskan kesepian pada hal-hal buruk seperti menonton film porno, pergaulan bebas dsb). Selagi menanti jawaban Tuhan, jadilah High Quality Jomblo, yaitu menjadi jomblo yang berkualitas baik di hadapan Tuhan maupun di hadapan manusia.

 

Bagaimana  menjadi High Quality Jomblo di hadapan Tuhan dan manusia?

1)   Di hadapan Tuhan : jadilah jomblo yang takut Tuhan, cinta Tuhan, cinta Firman Tuhan. Jadilah jomblo yang suka dan rajin melayani Tuhan. Jadilah jomblo yang selalu membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.

2)   Di hadapan manusia : jadilah jomblo yang memiliki 3 hal ini : Brain, Beauty, Behavior, Brave.

a.    Brain : tidak harus menjadi Albert Einstein atau Jerome Polin, tetapi jadilah jomblo yang berhikmat, memiliki kemampuan, berwawasan luas, rajin, dan dapat diandalkan (Percuma jika anda tampan / cantik namun saat di tanya 1 x 1 jawaban anda 2).

b.    Beauty : tidak harus berwajah tampan /  cantik (karena sesungguhnya tampan dan cantik itu relatif, tergantung selera masing-masing orang), tetapi jadilah jomblo yang berpenampilan menarik; yang bisa mengurus diri, bersih, rapi dsb. (percuma jika anda tampan / cantik tapi malas mandi, bau badan dsb. Gebetan akan lari daripada anda, dan lalat atau kecoak yang akan datang kepada anda).

c.    Behavior : jadilah jomblo yang memiliki tingkah laku yang baik dan sopan dalam keseharian (percuma jika anda berwawasan luas, berpenampilan menarik tetapi memiliki memiliki tingkah laku yang buruk, tidak sopan, suka buat keributan dsb).

d.   Brave : jadilah jomblo yang memiliki sifat berani ; berani untuk kebenaran, berani menghadapi resiko, berani melawan hal-hal yang buruk dsb.

 

(keempat poin di atas juga harus dimiliki oleh pemuda / pemudi yang sudah memiliki pacar, agar dapat menjadi pasangan yang memiliki kualitas tinggi )

 

Sebelum Tuhan memberikan saudara pasangan, persiapkanlah diri saudara secara baik agar dapat menjadi pemuda / pemudi yang takut Tuhan, serta memiliki 3 hal : Brain, Beauty, Behavior dan Brave, maka siapa saja yang mendapatkan anda sebagai pasangan tentu akan disebut : BERBAHAGIA.


Untuk menutup renungan kita kali ini, mari kita nyanyikan lagu Sekolah Minggu  “Kukasihi kau dengan kasih Tuhan, mungkin dapat dinyanyikan untuk pasangan anda, bisa juga dinyanyikan para High Quality Jomblo saat menembak cowok / cewek incaran masing-masing.


Kukasihi kau dengan kasih Tuhan

Bagaimana aku harus mengatakannya

Perasaan yang ada di hatiku

Oh…Tuhanku tolong aku mengatakannya

Kukasihi kau dengan kasih Tuhan

Kukasihi kau dengan kasih Tuhan…

Kukasihi kau dengan kasih Tuhan

Ku lihat di wajahmu kemuliaan Bapa

Kukasihi kau dengan kasih Tuhan

 

Selamat menjalani hubungan pacaran sehat yang berkenan di mata Tuhan, selamat berjuang menjadi pacar yang baik di mata Tuhan dan pasangan, selamat berjuang mencari pacar yang sesuai kehendak Tuhan, selamat mempersiapkan diri untuk masuk dalam hubungan pacaran, dan selamat menanti jawaban Tuhan.

Tuhan memberkati.

Amin.


(jika ingin berdiskusi mengenai renungan ini (dan renungan-renungan lainnya), maka dapat menghubungi beta lewat email : dubucharles@gmail.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar