UNTUK APA TAAT?
Pernah saya menemukan suatu postingan di media sosial yang berkata bahwa orang-orang beragama percaya kepada Tuhan hanya agar dapat masuk Sorga. Orang-orang beragama hidup saleh karena takut masuk neraka. Jadi menurut orang itu (dan mungkin ada banyak orang berpikiran demikian – bahkan orang beragama Kristen sekalipun), fokus dari kesalehan orang beragama bukanlah karena Tuhan itu sendiri, melainkan berfokus hanya kepada supaya masuk Sorga dan supaya tidak dimasukkan ke dalam Neraka. Benarkah demikian?
Saya tidak tahu bagaimana agama lain memandang hal ini. Tetapi tidak demikian dengan iman Kristen. Apakah dalam iman Kristen, fokus ketaatan hanyalah mengenai masuk Sorga dan tidak masuk neraka? Tidak. Pertama, marilah kita mengerti terlebih dahulu, bahwa dalam iman Kristen, keselamatan manusia bukan ditentukan saat seseorang sudah mati dan dinilai melalui kesalehan atau kejahatan dalam hidupnya., melainkan sudah ditentukan sebelum dunia dijadikan. Begitu pula dengan binasanya seseorang. Tuhan telah menentukan siapa yang akan selamat dan siapa yang akan binasa, bahkan sebelum dunia dijadikan. Perhatikan ayat-ayat ini, bagian yang saya beri huruf tebal.
Yoh. 17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
Kis. 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
Rom. 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Rom. 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Ef. 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Ef. 1:5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
Yud. 1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Wah. 13:8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Wah. 17:8 Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
Allah dalam hikmat-Nya, dalam kedaulatan-Nya, dalam kerelaan hati-Nya dan dalam kasih karunia dan anugerah-Nya telah memilih Si-A untuk menerima keselamatan tanpa menuntut syarat apa-apa dari Si-A (Poin “U” dari T.U.L.I.P. John Calvin : Unconditional Election – Pemilihan tanpa syarat). Begitu juga dalam semuanya itu, Allah tidak memilih Si-B untuk menerima keselamatan itu.
Lalu dalam Tuhan Yesus, Allah mengerjakan keselamatan itu lewat kematian Yesus di atas kayu salib untuk membayar hutang dosa sehingga syarat untuk selamat sudah terpenuhi. Penebusan ini berlaku bagi Si-A karena dia sudah dipilih Allah, dan tidak berlaku untuk Si-B karena tidak dipilih Allah.
Lalu dalam Roh Kudus, Allah bekerja me-lahir baru-kan Si-A, lalu dikaruniakan Firman, di tolong Roh Kudus untuk mengerti, dikaruniakan iman kepada Yesus sebagai syarat keselamatan, dan Roh Kudus menolong Si-A untuk menerima, percaya dan maenjaga iman itu. Si-A tidak akan pernah hilang / murtad, dan tidak akan pernah melepaskan imannya. Semua hal di atas tidak dikaruniakan kepada Si-B. Si-B mungkin pernah mendengarkan firman Tuhan diberitakan, mendengarkan tentang Yesus, melihat keajaiban pekerjaan Tuhan yang ajaib, namun dia tidak akan menerima dan percaya akan itu semua. (contoh : orang Israel di padang gurun, Raja Saul, Yudas Iskariot)
Jika kita mengerti (dan mau menerima) penjelasan di atas, maka kita akan sadar bahwa :
1. Dalam iman Kristen, keselamatan bukan dicari, melainkan diberi / dianugerahkan / dikaruniakan secara cuma-cuma. Keselamatan bukan hasil usaha, namun karena pemberian Allah (Ef.2:8)
2. Orang bisa menerima dan percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat jika dia telah dipilih dan ditentukan untuk itu. Jika tidak, dia tidak akan bisa menerima dan percaya.
3. Dalam mendapat keselamatan, manusia tidak ada andil apa-apa. Semua 100% andil Tuhan.
4. Pemilihan yang Allah lakukan tidak berdasarkan syarat apa-apa, melainkan berdasarkan kerelaan hati-Nya (Ef.1:5), berdasarkan hikmat dan keputusan-Nya yang tidak akan pernah dimengerti oleh manusia (Rom.11:33).
Jika demikian, jika orang yang telah dipilih tidak usah berbuat baik / taat kepada Tuhan untuk mendapat keselamatan karena keselamatan sudah dianugerahkan, dikerjakan dan dijaga oleh Tuhan, untuk apa menaati kehendak Tuhan? Bukankah sudah selamat?
Jawabannya : orang Kristen sejati (orang yang telah dipilih untuk selamat) melakukan kehendak Tuhan sebagai UCAPAN SYUKUR karena telah diselamatkan, dan karena MENCINTAI ALLAH. Orang Kristen sejati tidak lagi mencari keselamatan (masuk Sorga) dan tidak lagi takut binasa (masuk Neraka) karena SUDAH ADA KEPASTIAN KESELAMATAN. Ini membuat kesalehan dan ketaatan orang Kristen sejati tetap terfokus pada Tuhan. Jadi dalam iman Kristen dan bagi orang Kristen sejati, tidak ada lagi melakukan kehendak Tuhan supaya selamat, tetapi fokusnya adalah : sebagai ucapan syukur kepada Tuhan, dan karena mencintai Tuhan.
Jadi sekali lagi : FOKUSNYA ADALAH TUHAN. Tidak ada alasan untuk mengatakan Orang Kristen sejati taat karena harap Sorga dan takut neraka. Ucapan syukur dan rasa cinta yang besar akan terus dinaikkan dan diberikan oleh kita orang Kristen sejati sepanjang zaman kepada Tuhan, karena dalam ke- tidak layak-kan sebagai orang berdosa, Tuhan yang dalam hikmat, kedaulatan, kerelaan hati, kasih karunia dan anugerah-Nya, tanpa syarat mau memilih dan melayakkan kita untuk menerima karya keselamatan yang sempurna itu. Bagi iman Kristen, taat bukan untuk selamat, tetapi karena sudah selamat. Syukur kepada Allah Tritunggal!
- AMIN -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar