Bagi
saya, kalimat dari Rasul Paulus ini adalah suatu kalimat pengakuan yang sangat
agung yang keluar dari mulut seorang manusia.. Dari begitu banyak ayat Alkitab
yang indah, sungguh ayat ini merupakan ayat kesukaan saya, dan dalam jatuh
bangun hidup saya ayat ini menjadi penopang bagi saya. Lalu, apa yang dapat
kita renungkan dari perkataan Rasul Paulus ini?
1. “Karena
bagiku...”
Kalimat
“karena bagiku” adalah tanda suatu pengakuan dari seorang manusia yang tentunya
pengakuan ini dilandaskan atas rasa cinta dan tulus dari hati untuk Kristus. Dalam
zaman modern yang saat ini yang semakin membuat orang (bahkan orang beragama
Kristen) tidak peduli kepada iman, pengakuan seperti ini merupakan suatu pengakuan
yang sangat tinggi nilainya di hadapan Allah. Kalimat “karena bagiku” adalah
tanda bahwa : tidak peduli orang lain mau berkata apa; tidak peduli orang lain
mau menjalani hidup untuk siapa; tidak peduli lingkungan sekitar mencemooh, menghina
dan mengolok kita; tidak peduli orang lain / lingkungan sekitar berbeda dengan
kita; namun cukup bagiku : hidup adalah Kristus. Kita juga dapat belajar
dari Yosua yang membuat pengakuan
untuk percaya dan beribadah kepada Allah Israel, walaupun (mungkin) orang-orang
disekitarnya tidak mau percaya dan beribadah kepada Allah Israel.
Yos. 24:15 Tetapi jika kamu anggap
tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa
kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang
sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan
beribadah kepada TUHAN!"
Sesungguhnya
dunia saat ini sudah tidak lagi peduli kepada Tuhan Yesus, bahkan sejak Dia
datang ke dalam dunia sebagai manusia, dunia sudah menolak dan membenci-Nya.
Yoh. 15:18 Jikalau dunia membenci
kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih
dahulu membenci Aku dari pada kamu.
Konsekuensi
dari pengakuan ini adalah : kita akan dibenci oleh dunia, karena pada
dasarnya dunia sendiri membenci Tuhan Yesus. Dunia disini bisa lingkungan
sekitar kita, rekan kerja kita, teman sepermainan kita, teman sekolah, bahkan
dari dalam rumah kita sendiri. Namun kita belajar dari pengakuan Rasul Paulus
bahwa : tidak peduli apa kata dunia mengenai Kristus, tapi bagiku (bagi kita) :
hidup ini adalah untuk Kristus. Kita mengaku seperti ini, oleh karena kita
sudah dikasihi oleh Tuhan dengan kasih yang kekal, kasih yang tak berkesudahan.
Yer. 31:3 Dari jauh TUHAN
menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal,
sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.
2.
“...hidup
adalah Kristus...”
Untuk
siapa kita hidup? Ada orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri. Dia akan
melakukan apa saja untuk menyenangkan dirinya, seperti pergi berekreasi, nonton
bioskop, membeli barang-barang yang disukai dsb. Ada orang yang hidup untuk orangtuanya. Dia akan
belajar mati-matian untuk menapat nilai tinggi agar orangtua bangga. Ada orang
yang hidup untuk pacarnya. Dia akan rela menjadi bucin (budak cinta) hanya agar dapat menyenangkan hati kekasihnya. Bahkan
ada orang yang hidup untuk hewan peliharaannya. Dia bekerja mati-matian mencari
uang, membeli makanan mahal hanya untuk hewan kesayangannya (bahkan ada yang
rela hanya makan seadanya yang penting peliharaanya makan makanan yang mahal).
Lalu
bagaimana dengan kita? Untuk siapa kita hidup?
Dari
pengakuan Rasul Paulus ini kita belajar, bahwa hiduplah untuk Kristus. Mengapa kita harus hidup untuk Kristus? Sesungguhnya,
kita harus hidup untuk Kristus karena
Dia sudah mati untuk kita. Kita yang seharusnya menanggung segala akibat
dari dosa kita yaitu : mati kekal dalam neraka (Rom.6:23), telah digantikan
Kristus agar kita dapat selamat. Tuhan Yesus mati agar kita hidup; Tuhan Yesus
menderita agar kita selamat; Tuhan Yesus ditinggalkan Bapa-Nya agar kita
sekali-kali tidak ditinggalkan oleh Bapa Sorgawi.
Yes. 53:4-5 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya,
dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena
tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia
tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan
kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Renungkanlah
: apa jadinya hidup ini tanpa Kristus? Adakah jembatan titian bagi kita untuk
menuju kepada Bapa di Sorga jika Kristus tidak tersalib? Sesungguhnya kita
telah mati karena dosa, namun menjadi hidup oleh karena kematian dan kebangkitan
Kristus.
Ef. 2:1 Kamu dahulu sudah mati
karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Ef. 2:4-6 Tetapi Allah yang kaya
dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada
kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita
telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia
kamu diselamatkan — dan di dalam Kristus Yesus Ia telah
membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
Jika
demikian kasih Kristus bagi kita; jika kita mengerti dan terus merenungkan betapa
Kristus mengasihi kita, bagaimana mungkin kita tidak mau hidup bagi Dia? Oleh pertolongan
Roh Kudus, marilah kita hidup bagi Kristus!
Lalu,
apa itu hidup bagi Kristus?
1) Hidup
bagi Kristus adalah segala sesuatu yang kita lakukan hanyalah untuk Kristus dan
berpusat kepada Kristus: setiap tarikan napas hidup kita hanyalah untuk
kemuliaan Kristus; makan minum, berolah raga dan menjaga kesehatan hanyalah
untuk kemuliaan Kristus; tubh yang kuat hanyalah untuk kemuliaan Kristus; melayani
di Gereja dan segala jangkauan pelayanan dalam rupa apapun hanyalah untuk
kemuliaan Kristus; mengabarkan Injil hanyalah untuk kemuliaan Kristus; melawan
penyesatan hanyalah untuk kemuliaan Kristus; bekerja dengan baik di kantor dan
disegala tempat dimana kita bekerja hanyalah untuk kemuliaan Kristus;
bersekolah dengan serius untuk mendapat nilai yang baik hanyalah untuk
kemuliaan Kristus; mencari kerja hanyalah untuk kemuliaan Kristus; berpakaian
dengan sopan hanyalah untuk kemuliaan Kristus; hidup saling mengasihi hanyalah
untuk kemuliaan Kristus; tiap tingkah laku, perbuatan, cara berpikir, mengambil
keputusan dan tiap langkah hidup hanyalah untuk kemuliaan Kristus. Susah atau
senang, sehat atau sakit tetap memuliakan Kristus. Tidak ada yang tersisa
bagi diri sendiri, semua hanya bagi Kristus.
2) Hidup
bagi Kristus adalah kita sadar, bahwa
hidup ini bukanlah milik kita lagi, tetapi milik Kristus. Mengapa demikian?
Karena kita sudah ditebus oleh Kristus dengan harga yang mahal, yaitu dengan
darah-Nya yang mahal yang tak bercacat sehingga sesungguhnya diri kita ini,
baik tubuh dan roh telah menjadi
milik-Nya. Dengan demikian - dengan pertolongan Roh Kudus - kita harus
hidup bukan sesuai keinginan kita lagi, melainkan sesuai keinginan Kristus; kita
harus berpikir bukan sesuai pikiran kita lagi, melainkan sesuai pikiran Kristus;
kita harus merencanakan hidup kita bukan sesuai rencana kita lagi, melainkan
sesuai rencana Kristus; kita harus melangkah bukan sesuai keputusan kita lagi, melainkan
sesuai keputusan Kristus.
Gal.
2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan
Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di
dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku
dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
1 Pet.1:18-19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
3.
“...dan
mati adalah keuntungan...”
Banyak
orang takut mati.
“aduh jang mati do, beta belum
nikah...”
“aduh b belom mau mati, masih mo
nikmati hidup...”
“aduh b belum siap mati, dosa masih
banyak ni..”
Banyak
alasan orang belum mau mati. Tapi, melalui pengakuan Rasul Paulus, kita belajar
dan merenungi bahwa : bagi orang Kristen sejati, mati adalah keuntungan.
Mengapa
mati adalah keuntungan? Karena kematian merupakan jalan bagi kita untuk
bertemu dan tinggal bersama Kristus dalam Kerajaan Sorga. Sesungguhnya, Kristus
sudah menyiapkan suatu rumah yang kekal yaitu Rumah Bapa di Sorga bagi kita,
dan ada satu kepastian bahwa kita akan pergi di sana saat kita mati nanti,
karena Kristus sendirilah yang menjadi jaminan untuk hal itu.
Luk. 23:42-43 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan
aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.". Kata Yesus kepadanya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan
Aku di dalam Firdaus.
Yoh. 14:2-3 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika
tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ
untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
2 Kor. 5:1 Karena kami tahu, bahwa jika
kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah
menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman
yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Wah. 14:13 Dan aku mendengar suara
dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati
dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh,
"supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena
segala perbuatan mereka menyertai mereka."
Mati
menjadi keuntungan bagi orang percaya karena sudah ada kepastian hidup kekal
bagi orang percaya dalam Sorga rumah Bapa oleh karena Kristus yang menjadi
jalan menuju ke sana. Fakta ini seharusnya menjadi hal yang membuat kita
sebagai orang Kristen untuk tidak takut akan kematian, karena kematian
itulah yang menjadi jalan bagi kita untuk pergi ke Sorga dan bertemu dengan
Kristus. Jika takut atau tidak mau mengalami kematian, bagaimana kita dapat pergi
ke sana? (bukan berarti ini membuat kita menjadi nekat mati dan tidak
berhati-hati dalam hidup. Kita harus tetap bertanggungjawab untuk menjaga hidup
ini, sampai waktu dimana memang Tuhan panggil).
Fakta
ini juga harus membuat kita mengerti bahwa : saat kita mengalami duka dimana
Tuhan memanggil orang-orang yang kita kasihi (orangtua, saudara, sahabat), kita
tidak perlu larut berlama-lama dalam duka, karena sesungguhnya : mereka yang
telah meninggal terlebih dahulu di
dalam Tuhan, telah sampai ke tempat bahagia kekal yaitu Rumah Bapa dan telah
bertemu serta hidup bersama Kristus. Ini menjadi penghiburan bagi kita saat
berduka, bahwa sesungguhnya kekasih kita yang telah terlebih dahulu meninggal dalam Tuhan itu sudah
berbahagia penuh di Sorga.
Sebaliknya,
mati menjadi kengerian dan kerugian bagi mereka yang hidupnya bukan untuk
Kristus. Mengapa? Karena mati menjadi jalan bagi mereka untuk masuk
dalam hukuman kekal, yaitu hidup dalam neraka untuk selama-lamanya.
Luk. 16:19-23 Ada seorang kaya yang
selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria
dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh
dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin
menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan
anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu,
lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita
sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya
Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
Wah. 14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu
naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya
disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan
barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
Kengerian neraka / kematian kekal disini semata-mata bukan hanya
karena api yang menyiksa, namun keterpisahan dari Allah untuk selama-lamanya –
inilah kengerian neraka yang sesungguhnya.
Luk.
16:26 Selain dari pada itu di antara
kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang
mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada
kami tidak dapat menyeberang.
Orang yang tidak mau beriman
kepada Kristus dan tidak hidup untuk Kristus, telah memutuskan untuk hidup terpisah
dari Allah sejak masih hidup di bumi. Inilah neraka yang mereka junjung
selama hidup di bumi, dan akan mereka terima saat mereka sudah mati sebagai ganjaran
dan kengerian bagi mereka. Saat masuk neraka serta terpisah dari Allah untuk
selama-lamanya, sesungguhnya mereka telah mendapatkan apa yang mereka mau
dan apa yang mereka kerjakan sejak masih ada di dunia, yaitu: hidup terpisah
dari Allah. Dan saat itu semua tiba, tidak ada lagi kesempatan untuk
kembali kepada Allah.
Mat.
25:11-13 Kemudian datang juga
gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan,
tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena
itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan
saatnya."
Inilah fakta mengenai hidup bagi
Kristus dan keuntungan mati dalam Kristus. Kita hanya dapat hidup dalam
Kristus apabila kita telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.
Roh Kudus akan menuntun kita untuk dapat hidup bagi Kristus dan hidup
berpusat kepada Kristus, sehingga saat kematian telah tiba, maka kita akan
kembali kepada Kristus dalam Rumah Bapa yang kekal. Sedangkan bagi para pembaca
yang belum percaya kepada Kristus - baik sebagai orang Kristen KTP, maupun
orang yang belum Kristen dan masih menolak Kristus – perhatikanlah ini baik-baik :
ingatlah bahwa faktanya hanyalah satu, yaitu : jika ingin selamat, harus
percaya Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh. Tidak ada jalan lain; tidak
ada kompromi. Jika tidak beriman dan percaya dengan sungguh kepada Tuhan
Yesus, maka kerugian dan kengerianlah yang akan menanti saat saudara mati
nanti. Namun jika saudara memutuskan
untuk percaya Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh dan bertobat, maka saudara
telah ada di jalan selamat dan Roh Kudus akan menuntun saudara dan saya beserta
orang-orang Kristen sejati lainnya untuk dapat hidup bagi Kristus.
Marilah
kita menutup renungan ini dengan menyanyikan himne Kristen yang indah dari
Fanny J. Crosby, untuk menguatkan iman kita dalam hidup bagi Kristus.
KJ 392 - 'Ku Berbahagia (Blessed Assurance, Fanny J. Crosby 1873)
1.
Ku berbahagia,
yakin teguh: Yesus abadi kepunyaanku!
Aku warisNya, 'ku
ditebus, ciptaan baru Rohulkudus.
Reff:
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
2.
Pasrah
sempurna, nikmat penuh; suka sorgawi melimpahiku.
Lagu malaikat amat merdu; kasih dan rahmat
besertaku.
Reff:
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
3.
Aku serahkan diri
penuh, dalam Tuhanku hatiku teduh.
Sambil menyongsong kembaliNya, 'ku diliputi
anugerah.
Reff:
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Selamat
hidup bagi Kristus.
Amin

Tidak ada komentar:
Posting Komentar