Kamis, 19 September 2024

KRISTEN SEJATI (Merenungi makna lagu Sekolah Minggu : Kristen Sejati)

 


Kristen sejati, manusia citra Allah
Beroleh hidup kekal, beriman dan berdoa
Kristen sejati, dipimpin firman Tuhan
Mutiara mahkota Allah
O Tuhanku, bentuklah, bentuklah aku
Menjadi seorang Kristen sejati
O Tuhanku, bentuklah, bentuklah aku
Di masa kecilku ini 

Pernahkah saudara menyanyikan lagu ini? Atau mungkin mendengar lagu ini? Lagu ini pertama kali saya dengar saat saya duduk di kelas 1 SD di tempat Sekolah Minggu. Jujur, dalam masa sekolah minggu, lagu ini menjadi favorit saya. Tiap kali ada guru Sekolah Minggu yang bertanya pada saya “Charles, menyanyi lagu apa?”, saya dengan lantang akan menjawab “Kristen Sejati!”. Begitu terus setiap minggu, sampai-sampai guru saya menyuruh saya untuk mengganti lagu.

Saat masih kecil, saya sukai lagu ini hanya karena nadanya yang indah bagi saya. Namun sekarang, dalam menjalani perenungan mengenai Tuhan dan  segala kebaikan-Nya, saya sadar bahwa lagu ini mempunyai arti dan perenungan teologis yang sangat mendalam bagi seorang Kristen. Mari kita bedah lirik lagu ini:

“Kristen sejati, manusia citra Allah...”

Orang Kristen sejati adalah manusia citra Allah (imago Dei). Apa artinya? Artinya, orang Kristen sejati diciptakan menurut citra / gambar dan rupa Allah. Hal ini memang tidak berlaku hanya bagi orang Kristen saja, namun bagi semua manusia di bumi yang telah diciptakan oleh Allah, karena sesungguhnya Allah mencipta manusia seturut citra / gambar dan rupa Allah.

Kej. 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita...

Kej. 1:27  Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Kej. 5:1 Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah;

Kej. 9:6 Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.

Apa artinya diciptakan menurut citra / gambar dan rupa Allah? Diciptakan menurut citra / gambar dan rupa Allah bukan berarti kita mirip Allah dalam rupa fisik : telinga, hidung, mata, telinga, mulut, kaki, tangan, tubuh seperti Allah; karena sesungguhnya Allah adalah makhluk roh yang tidak berbentuk, tidak memiliki rupa.

2 Kor. 3:17  Tuhan adalah Roh dan di tempat Roh Tuhan hadir, di sana ada kemerdekaan.

Manusia diciptakan menurut citra / gambar dan rupa Allah berarti saat Tuhan menciptakan manusia, Dia menaruh sifat-sifat-Nya yang tertentu ke dalam diri manusia sehingga manusia mirip dengan diri-Nya. Mengapa dikatakan “sifat-sifat-Nya yang tertentu”? Karena tidak semua sifat Allah diberikan kepada manusia. Contoh : Allah itu memiliki sifat Mahakuasa. Allah juga memiliki sifat ada dengan sendirinya tanpa dicipta. Sifat - sifat ini tidak diberikan Allah kepada manusia. Lalu, sifat apa saja yang diberikan Allah kepada manusia?

1.        Allah adalah Pribadi yang memiliki pikiran, perasaan dan kehendak

Allah adalah Pribadi yang memiliki pikiran, perasaan dan kehendak, dan sifat ini Dia berikan kepada manusia, sehingga manusia juga adalah Pribadi yang memiliki pikiran, perasaan dan kehendak.

2.        Allah itu kekal

Allah adalah makhluk yang bersifat kekal, dan sifat ini Dia berikan kepada manusia, sehingga manusia juga adalah makhluk kekal. Itulah sebabnya kekristenan percaya, bahwa setelah tubuh jasmani ini mati, maka akan ada kehidupan kedua yang kekal yang tidak akan berakhir, yaitu di sorga dan neraka.

3.      Allah adalah Roh

Seperti telah dikatakan di atas bahwa Allah adalah Roh, maka sifat ini juga diberikan Allah kepada manusia : Allah memberikan roh kepada manusia, sehingga manusia menjadi makhluk rohani

4.      Allah itu bermoral

Allah adalah makhluk bermoral, dan sifat ini Dia berikan kepada manusia, sehingga manusia juga adalah makhluk bermoral. Sifat moral ini juga yang membuat manusia bisa membedakan mana yang baik, mana yang jahat; mana yang sopan, mana yang tidak sopan.

5.      Allah memiliki akal budi

Allah adalah yang memiliki akal budi, dan sifat ini Dia berikan kepada manusia, sehingga manusia juga adalah makhluk yang berakal budi.

6.      Allah itu pencipta

Allah adalah pencipta, dan sifat ini Dia berikan kepada manusia, sehingga manusia juga adalah makhluk yang memiliki daya cipta / kreativitas, sehingga sepanjang sejarah manusia telah menciptakan begitu banyak hal, baik dalam hal seni, arsitektur, teknologi, kedokteran dll.

Hal-hal di atas merupakan sifat-sifat Allah yang diberikan kepada manusia,sehingga manusia dikatakan serupa, segambar dan secitra dengan Allah. Dengan memiliki citra Allah, manusia seharusnya hidup dan berlaku seperti Allah, yaitu memiliki pikiran, perasaan dan kehendak Allah, bermoral seperti Allah, berakal budi untuk hal-hal baik seperti Allah dst. Namun karena dosa, maka gambar Allah itu menjadi rusak, sehingga manusia tidak lagi hidup seperti Allah, melainkan hidup seperti binatang bahkan seperti setan. Pikiran, perasaan dan kehendak manusia cenderung berbuat dosa. Manusia tidak lagi bermoral, tidak lagi bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk. Akal budi manusia digunakan untuk hal-hal yang jahat.

Citra Allah dalam diri manusia yang telah rusak hanya dapat diperbaiki apabila orang itu percaya dan beriman kepada Yesus Kristus. Melalui proses yang Tuhan ijinkan terjadi, maka oleh karena Kristus, gambar Allah dalam diri orang yang beriman akan dipulihkan.

Bagi kita yang telah percaya kepada Kristus, hendaklah kita hidup dengan menunjukkan citra Allah dari dalam diri kita kepada orang lain, kepada dunia ini. Biarlah orang lain melihat dan merasakan Allah, melihat dan merasakan Kristus dari dalam diri kita yang adalah gambar dan rupa Allah ini.

 

...beroleh hidup kekal, beriman dan berdoa...

Ya, orang Kristen sejati adalah orang-orang yang beroleh hidup kekal. Mengapa? Karena orang Kristen sejati beriman kepada Kristus (Sola Fide). Orang Kristen sejati percaya, beriman, menerima dan mengakui bahwa : YESUS ADALAH TUHAN, JURUSELAMAT DAN JALAN SATU-SATUNYA MENUJU SORGA, TIDAK ADA JALAN LAIN SELAIN YESUS. Orang Kristen sejati, dengan  beriman kepada Yesus maka dia telah diselamatkan dan beroleh hidup kekal.

 

Yoh. 3:16  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

Yoh. 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

 

Kis. 16 :30-31 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."

 

Jika ada orang yang beragama Kristen namun tidak mengakui ini, maka sesungguhnya dia bukanlah Kristen sejati, namun hanyalah kristen peranakkan / Kristen KTP. Inilah yang membedakan orang Kristen sejati dengan orang kristen KTP. Bagi orang Kristen KTP, Kristen hanyalah sekedar agama yang dianut, agama yang diturunkan dari orangtua. Orang Kristen KTP tahu siapa itu Yesus, tahu bahwa Dia adalah Tuhan. Namun pada praktiknya, mereka tidak beriman kepada-Nya; mereka hidup seolah Yesus itu tidak ada (atheis praktis), dan hidup untuk diri sendiri; mereka tidak peduli akan iman kepada Kristus. Sedangkan bagi orang Kristen sejati, Kristen bukanlah sekedar agama yang dianut. Bagi orang Kristen sejati , menjadi Kristen berarti  percaya, beriman, menerima dan mengakui bahwa : Yesus adalah Tuhan, Juruselamat dan jalan satu-satunya menuju Sorga, tidak ada jalan lain selain Yesus; hidup hanya untuk Kristus, berpusat hanya pada Kristus dalam segala aspek hidup dan menjadi seperti Kristus (Solus Christus).

 

Orang Kristen sejati juga dapat dikenali dari cara hidup yaitu : selalu berdoa. Doa menjadi gaya hidup orang Kristen sejati, karena melalui doalah orang Kristen sejati dapat bertemu dengan Allah, bersekutu dan berbicara dengan Allah untuk menyatakan segala syukur, maksud hati dan pergumulan hidup.

 

Flp. 4:6  Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

 

Melalui doa orang Kristen sejati semakin dekat dengan Allah dan dikuatkan dalam iman, karena sesungguhnya Tuhan itu hanyalah sejauh doa.

 

“Kristen sejati dipimpin Firman Tuhan...”

Apa yang menjadi pedoman hidup orang Kristen sejati? Tidak lain dan tidak bukan : hanyalah Firman Tuhan (Sola Scriptura).

Selain berdoa, orang Kristen sejati memiliki cara hidup cinta akan Firman Tuhan, selalu mau dipimpin oleh Firman Tuhan yaitu dengan menjadikan Firman Tuhan menjadi pedoman dan penuntun untuk menjalani hidup, untuk mengambil keputusan, untuk berlaku dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari, untuk memperbaiki kelakuan serta mendidik orang lain. Melalui Firman Tuhan ini juga, orang Kristen sejati mendapat hikmat dan mengenal keselamatan dalam Kristus.

 

2 Tim. 3:15-16  Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Darimana orang Kristen sejati menerima Firman tersebut? Dari ketekunan membaca dan merenungkan Alkitab baik secara pribadi, berkelompok (dalam ibadah komunitas, ibadah Minggu di Gereja), juga melalui pekabaran Injil yang diberitakan oleh para hamba Tuhan. Kesukaan akan Firman Tuhan harus menjadi cara hidup orang Kristen sejati, karena orang Kristen sejati hanya dapat hidup oleh Firman Tuhan saja.

 

Maz. 1:1-3 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.


Mat. 4:4  Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

 

...mutiara mahkota Allah...

Apa arti dari lirik ini? Lirik ini terkesan biasa saja, tetapi sebenarnya memiliki makna yang luar biasa. Dari lirik ini kita mendapat suatu perenungan, bahwa orang Kristen sejati merupakan “mutiara pada mahkota Allah”. Mahkota adalah lambang kemuliaan dan kebesaran seorang raja. Pada mahkota sering terdapat hiasan-hiasan yang dibuat dari benda-benda mahal seperti berlian, mutiara dsb untuk menunjukkan kemuliaan raja. Dengan demikian, dapat kita rnungkan bahwa : kita dijadikan Allah mulia, menjadi bagian dari kemuliaan-Nya. Jika kita sadar siapa diri kita sesungguhnya : manusia berdosa yang kotor, hitam legam karena berlumuran lumpur dosa, siapakah kita sehingga kita dimuliakan Allah menjadi “mutiara pada mahkota-Nya”? Semuanya terjadi semata hanya karena kasih dan anugerah Tuhan semata. Bagi-Nya, kita adalah yang berharga di mata-Nya, sehingga Dia turun tangan untuk menebus kita dari dosa dan oleh darah Kristus Tuhan kita, dosa-dosa kita dibersihkan.

 

Maz. 8:3-5 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

 

Yes. 1:18  Marilah, baiklah kita berperkara!  —  firman TUHAN  —  Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

 

Yes.43:4  Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti

 

Jika demikian karena kasih Tuhan maka kita dipilih-Nya untuk menjadi “mutiara pada mahkota-Nya” – yaitu diangkat dan dimuliakan oleh Tuhan sendiri, maka hendaklah dalam hidup kita, kita terus memuliakan Tuhan serta membawa kemuliaan bagi nama Tuhan. Hendaklah melalui diri kita, nama Tuhan dipuji dan dipermuliakan. Jangan biarkan nama Tuhan dipermalukan karena tingkah laku dan perkataan kita.

 

Kita yang telah menerima kasih Tuhan ini, hendaknya juga menjadi alat dalam tangan Tuhan untuk  mencari orang-orang lain yang belum percaya pada Kristus, untuk dibawa dan menjadi mutiara bagi kemuliaan Allah. Perhatikan himne Kristen berikut :

 

Engkau cari intankah,

Untuk mahkota Yesus

Ingat di kubangan pun

Ada intan yang permai

Intan-intan dan permata yakni jiwa yang sesat

Biar cari lalu bawa untuk mahkota Yesus

 

Dalam dunia, tersebar ”mutiara - mutiara / intan - permata” milik Tuhan yang belum dijangkau untuk mengenal Tuhan. Tidak usah jauh-jauh : mungkin anak kita, orangtua kita, saudara kita, sahabat kita, tetangga kita, rekan kerja kita, bahkan rekan sepelayanan kita yang belum sungguh menerima Kristus. Merekalah ”mutiara - mutiara / intan - permata” milik Tuhan, yaitu jiwa-jiwa yang tersesat yang sedang menanti suara kebenaran dari diri kita, untuk menyuarakan injil keselamatan Kristus. Hendaklah kita – sebagaimana dalam amanat agung Kristus (Mat.28:19-20) – terus memberitakan Injil Tuhan kemanapun Tuhan utus kita, dalam segala kapasitas hidup kita melalui segala sarana yang kita miliki agar jiwa-jiwa yang tersesat ini mengenal akan Kristus, menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat sehingga mereka diselamatkan dan menjadi bagian dari mahkota Allah. Jangan mengira, tugas penginjilan hanya milik Pendeta, penginjil, misionaris dsb. Amanat agung adalah tugas semua orang Kristen sejati.

 

O Tuhanku, bentuklah, bentuklah aku menjadi seorang Kristen sejati

Beriman pada Kristus tidak serta-merta langsung membuat kita menjadi Kristen sejati sempurna. Dalam proses menjadi Kristen Sejati, kita akan mengalami pembentukan-pembentukan yang dilakukan oleh Roh Kudus. Proses ini memerlukan waktu – sesuai waktu Tuhan – dan akan terus kita alami seumur hidup kita. Kita akan mengalami pembaharuan budi sehingga tidak lagi serupa dengan dunia, peneguhan iman kepada Kristus, diproses untuk hidup hanya seturut kehendak Allah. Kita akan diproses Tuhan sehingga kita benar-benar menjadi Kristen sejati yang murni dan tahan uji terhadap segala godaan dan pergumulan dunia. Memang dalam prosesnya kita bisa jatuh dan gagal, namun percayalah bahwa tangan Tuhan akan menolong kita sehingga kita mampu teguh untuk kembali berdiri dan terus dibentuk menjadi Kristen sejati sampai akhirnya kita menjadi sempurna seperti Kristus, asal kita tahan uji dan mau untuk terus berserah kepada Tuhan untuk terus dibentuk

 

Maz. 37:23-24 TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.


Ams. 24:16  Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.

 

Rom. 5:3-5  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

Yak. 1:2-4 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

 

Yak. 1:12  Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.


O Tuhanku, bentuklah, bentuklah aku dimasa kecilku ini...

Kapan waktu paling ideal bagi kita untuk memutuskan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Kapan waktu paling ideal bagi kita untuk memutuskan untuk menjadi Kristen sejati? Kapan waktu paling ideal bagi kita untuk dibentuk oleh Tuhan? Kapan waktu paling ideal bagi kita untuk hidup bagi Kristus? Lirik lagu ini mengajarkan kita bahwa : dari masa kecil. Apa arti dari kalimat “masa kecil”? Artinya : jadilah Kristen sejati (beriman dan percaya pada Kristus) sesegera mungkin, jangan tunda-tunda. Selagi masih ada waktu dan kesempatan, terimalah Yesus sebagai Juruselamat. Selagi masih ada waktu dan kesempatan, hiduplah untuk Kristus, berguna bagi Tuhan dan jadilah Kristen sejati yang membawa hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Kita tidak tahu, kapan  waktunya kita berakhir di dunia ini. Perhatikanlah penggalan lagu dari NKB 211 berikut ini :

 

Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu,

hidupmu singkat bagaikan kembang...

 

Janganlah kita merasa masih muda, masih sehat dan kuat sehingga kita mengabaikan dan melupakan Kristus. Kemudaan kita bukan jaminan bagi kita untuk punya banyak waktu, karena sudah begitu banyak anak muda mati tanpa menerima Tuhan Yesus, dan akhirnya binasa. Itulah sebabnya Pengkhotbah memperingati kita :

 

Pkh. 12:1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!,"

 

Karena itu, pakailah waktu yang adalah anugerah Tuhan bagi kita untuk menjadi Kristen sejati sehingga saat waktu Tuhan tiba bagi kita (baik saat kita meninggal ataupun saat Dia datang kembali pada kali ke-2), maka kita didapati sebagai hamba yang setia. Sekali lagi, selagi masih ada waktu dan kesempatan : Percayalah pada Tuhan Yesus Kristus, jadilah Kristen sejati yang mau terus dibentuk oleh Roh Kudus sehingga pada akhirnya : kita menjadi sempurna seperti Kristus.

Sudahkah kita siap untuk hidup sebagai Kristen sejati? Untuk menutup perenungan ini, marilah kita nyanyikan sekali lagi lagu masa Sekolah Minggu ini :

Kristen sejati, manusia citra Allah
Beroleh hidup kekal, beriman dan berdoa
Kristen sejati, dipimpin firman Tuhan
Mutiara mahkota Allah
O Tuhanku, bentuklah, bentuklah aku
Menjadi seorang Kristen sejati
O Tuhanku, bentuklah, bentuklah aku
Di masa kecilku ini 

 

Selamat menjadi Kristen sejati.

Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar